KONSEP DASAR KEHAMILAN
- Definisi
- Proses Terjadinya Kehamilan
Perjalanan sperma + satu jam, paling lama 4-6 jam. Sperma ini menentukan jenis kelamin dan membawa bagian bakat keturunan ayah, sel sperma ada 2 macam.
Sperma Y menghasilkan bayi laki-laki
Sperma X menghasilkan bayi perempuan
Beberapa jam setelah pembuahan, mulai terjadi pembelahan zigot (mitosis). Setelah pembelahan terjadi terus menerus dalam waktu 3 hari, terbentuk statu kelompok menjadi 16 sel (morulla) yang masuk ke cavum uteri.
Dalam rahim kelompok sel akan melekat dan membenamkan diri dalam Endometrium (nidasi). Pada sat ini endometrium akan menjadi suatu jaringan yang kaya makanan dan berkembang terus selama kehamilan untuk menjadi kehidupan janin. Waktu kelompok sel (morulla) dalam rahim menjadi lebih banyak dan ukurannya lebih besar serta didalamnya berongga yang berisi cairan, ini di sebutkan blastula atau Blastocyst, yang berjumlah 16-64 sel. Blastocyst siap mengadakan Implantasi (nidasi). (Abdul Bari Saifuddin, 1999: 126)
- Lama Kehamilan
Triwulan I : antara 0 – 12 minggu
Triwulan II : antara 12 – 28 minggu
Triwulan III : antara 28 – 40 minggu
(Abdul Bari Saifuddin, 1999:125)
- Pertumbuhan Janin
- 0 – 2 minggu Setalah fertilisasi sebesar kacang tanah
- 3 – 5 minggu Disebut embrio, pembentukan alat-alat badan dalam bentuk dasar sudah terjadi
- 5 minggu Disebut foetus (janin). Sudah mempunyai bentuk manusia, badan bayi, sangat melengkung. Panjang 7,5 – 10 mm. kepalanya 1/3 dari seluruh embrio
- 8 minggu Muka sudah jelas (muka manusia), sudah mempunyai lengan dan tangkai dengan jari tangan dan kaki.
- 12 minggu Sudah ada Pusat pertulangan, kaki sudah ada, jenis kelamin sudah dapat ditentukan Namun masih belum jelas. Janin sudah bergerak tapi belum bisa dirasakan oleh ibu. Ginjal sudah membentuk sedikit urine. Panjang + 7 – 9 cm
- 16 minggu Genetalia externa sudah dapat membentuk jenisnya kulit ditumbuhi rambut yang halus (lanugo). Pergerakan anak mungkin sudah dapat dirasakan oleh ibu.. Panjang + 10 – 17 cm. berat 100 gram.
- 20 minggu Panjang + 18 – 27cm. berat 300 gram, bunyi jantung sudah dapat didengar
- 24 minggu Panjang 24 – 28 cm, beat 600 gram, kulit keriput, lemak mulai ditimbun dibawah kulit, kulit tertutup oleh vernix (caseosa), kelompok mata terpisah, alis dan bulu mata ada.
- 28 minggu Panjang 35 – 38 cm. berat 1000 gram. Kalau lahir dapat hidup di dunia luar, kalau menangis suaranya lemah.
- 32 minggu Panjang 42 cm. berat 1700 gram. Permukaan kulit masih merah dan keriput
- 36 minggu Panjang 46 cm. berat 2500 gram, karena sudah ada lapisan lemak di bawah kulit.
- 40 minggu Panjang 50 cm. berat 3000 gram, bayi sudah aterm (matur)
- Tanda-tanda Kehamilan
Amenore (tidak dapat haid)
Nausea (mual/enek) dengan atau tanpa Vomitus (muntah), biasanya sering terjadi pagi hari, yang disebut morning sickness.
Mengidam (menginginkan makanan/minuman tertentu)
Konstipasi/obstipasi, disebabkan penurunan peristaltic usus oleh hormon steroid
Sering kencing
Pingsan dan mudah lelah
Tidak ada selera makan (anorexia)
Lelah (fatigue)
Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri.dipengaruhi estrogen dan progesteron yang merangsang ductus dan alveoli payudara.
Pigmentasi kulit pengaruh hormon kortiko steroid placenta yang di jumpai di muka (cloasma gravidarum), areola mamae, dan dinding perut (linea nigra/alba, strie albican/livide)
Pemekaran vena-vena (varices) pada kaki, betis dan vulva
2) Tanda Kemungkinan Hamil
Peut membesar
Uterus membesar
Tanda Hegar : segmen bawah uterus lembek pada perabaan
Tanda chadwick: perubahan warna pada servis dan vagina menjadi kebiru-biruan.
Tanda piscaeseck: uterus membesar ke salah satu jurusan
Tanda braxton hicks : adanya kontraksi dan retraksi pada alat-alat uterus
Reaksi dari gali mamini : yaitu dengan menggunakan kodok bufo melanostictus. Lakukan pemeriksaan dahulu dalam air kencing ada spermanya atau tidak. Jika sudah diketahui kalau kodok tersebut sudah tidak ada spermanya, kemudian 5cc air kencing pertama pagi hari disuntikkan ke dalam ruangan limfe di bawah kulit perut. Bila positif akan ditemukan dalam air kencing kodok itu sel-sel spermatozoa setelah 3 jam penyuntikan.
Teraba ballottement : pada kehamilan kurang dari 2 bulan, pada pemeriksaan palpasi akan didapatkan besar perut yang masih sangat kecil.
3) Tanda pasti hamil
Terdengar DJJ
Terada bagian-bagian anak
Pergerakan anak
Dengan USG/scanning dapat dilihat gambaran janin
Pada pemeriksaan sinar X tampak kerangka jamin tidak dilakukan lagi sekarang, karena dampak radiasi terhadap janin.
(Arif Mansjoer, 2001: 253-254)
- Hormon Yang Mempengaruhi Kehamilan
Estrogen
Progesterone
- Perubahan Anatomi dan Fisiologi Ibu Hamil
- Perubahan Sistem Endokrin
- Kelenjar Hipofise
a) Prolaktin
Selama berlangsungnya kehamilan terjadi peningkatan kadar prolaktin di dalam plasma ibu dan janin. Stimulasi estrogen meningkatkan jumlah Laktotrof Hipofisis anterior (sel-sel penghasil prolaktin).
Fungsi utama prolaktin adalah menjaga kelangsungan laktasi, meningkatkan jumlah receptor estrogen, dll.
b) Adrenocorticotopic Hormone
c) Tyrotropic hormone
d) Melanocyte stimulating hormon
- Hormon placenta
a) HPL (Human Plasental Lactogen) membantu metabolisme
b) HCG (Hormone chorionic gonadothropin) merangsang aktivitas korpus luteum
c) Estrogen => Pertumbuhan, penebalan endometrium, hiperterofi dinding uterus, dll
d) Progesteron => meningkatkan sekresi, penebalan endometrium, dll.
- Kelenjar tyroid
- Kelenjar Adrenalin
Kortisol => mempertahankan homeostatis
Aldosteron => memberikan perlindungan melawan efek natriuretik progesteron
- Perubahan Sistem Reproduksi
- Uterus
Berat uterus normal + 30 gr, pada akhir kehamilan (40 minggu) beratnya adalah 1000 gr, bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah advokat, kemudian membesar seperti telur bebek, dan pada akhir kehamilan kembali seperti semula.
- Servik uteri
- Ø Vagina
- Ovarium
- Perubahan sistem Muskuloskeletal
- Perubahan sistem kardiovaskuler
- Perubahan sistem pernapasan
- Perubahan sistem persyarafan
- Perubahan sistem pencernaan
Pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi)
Daerah lambung terasa panas
Terjadi mual dan sakit kepala (pusing) terutama pagi hari
Muntah.
Selain itu, karena pengaruh progesteron tonus otot-otot traktus digestivus menurun, maka motilitas usus berkurang, makanan lebih lama berada di dalam lambung yang telah dicerna akan lebih lama berada di usus, ini mungkin untuk reabsorpsi, akan tetapi menimbulkan obstipasi.
- Perubahan sistem perkemihan (traktus urinarius)
- Payudara
Areola payudara makin hiper pigmetasi
Glandula montgomery makin tampak
Puting susu makin menonjol
Pada kehamilan 12 minggu ke atas keluar carian berwarna putih jernih (kolostrum, agak kental dan warnanya agak kuning)
10. Metabolisme
Basal Metabolic Rate (BMR) meningkat + 15% – 20%, sistem endokrin juga meningkat, glondula tiroidea tampak lebih jelas.
Kalori : 2500
Protein : 85
Calcium : 1,5
Verrum : 15
Vit. A : 6000
Vit. B : 1,8
Vit. C : 100
Riboflavin : 2,5
AS. Nicotin : 18
Vit. D : 400-80
- Perubahan Psikologi
- Trimester I
- Segera setelah konsepsi hormon estrogen dan progesterone dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringnya membenci kehamilan. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedian,. Seringnya, biasanya pada awal kehamilannya ibu berharap untuk tidak hamil.
- Pada trimester I seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Kalau perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain dirahasiakannya.
- Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita trimester I berbeda-beda. Walaupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Kurang ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
- Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran.
- Trimester II
- Trimester II adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar adalah belum dirasakan sebagai beban.
- Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.
- Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya, ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di luar dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dan rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman yang dirasakannya pada trimester I dan merasakan meningkatnya libido.
- Trimester III
- Trimester III adalah periode menunggu dan waspada sebab pada saat ini ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan meningkatnya kewaspadaanya akan timbulnya tanda-tanda dan gejala akan terjadinya persalinan.
- Ibu sering kali merasa khawatir/takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkan tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang/benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya.
- Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
- Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ini dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih kalau akan berpisah dan bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil,
- Pada trimester inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
- Trimester III adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan dilahirkan sudah dipilih.
- Perubahan-perubahan Yang Terjadi Pada Ibu Hamil TM. I. II. III
TM I : - Diarrhea
Frekuensi kemih meningkat/nocturia
Gatal-getal
Hidung tersumbat/berdarah
Ingin makan (mengidam)
Kelelahan
Kemerahan di telapk tangan
Keputihan
Keringat bertambah
Ludah berlebihan
Rasa mula/muntah
Sakit kepala
TM II: - Cloasma/perubahan warna areola
Diarrhea - Kram pada kaki
Edema dependen - Varikositas pada kaki/vulua
Garis-garis diperut - Nafas sesak/hyperventilasi
Gatal-gatal - Nyeri ligamentum bunder
Gusi berdarah - Palipitasi jantung
Hemoroid (bawasir) - Panas dalam
Insomnia (sulit tidur) - ludah berlebihan
Keputihan - Sakit kepala
Keringat bertambah
Konstipasi (sembelit)
Perut kembung
Pusing/hilang kesadaran
TM III: - Diarrhea
Edema dependen
Frekuensi kami meningkat/Noctruia
Garis-garis diperut
Gatal-gatal
Hemoroid (bawasir)
Keputihan
Keringat bertambah
Konstipasi (sembelit)
Mati rasa dan rasa geli (gelanyar) pada jari tangan dan kaki
Nafas sesak/hyperventilasi
Nyeri ligamentum bundar
Peru kembung
Ludah berlebihan
Pusing/hilang kesadaran
Sakit kepala
Varicositas pada kaki/vulva
Sakit punggung atas dan bawah
- Diagnosa Banding Kehamilan
Hamil palsu
Mioma uteri
Kista ovarii
Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urine
Hematometra
Mola Hidatidosa
KET
- Asuhan/Pelayanan Standart Ibu Hamil
Trimester I : 1x
Trimester II : 1x
Trimester III : 2x
Dalam pemeriksaan tersebut, ibu harus melalui pemeriksaan yang sering disebut dengan 7T, yaitu:
1) Timbang berat badan
2) Ukur takaran darah
3) Mengukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
4) Pemberian imunisasi TT lengkap
5) Pemberian tablet zat besi/Fe
6) Tes terhadap IMS/PMS
7) Temu wicana
- Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
- Nutrisi
- Pakaian
Jangan memakai pakaian yang menekan, karena dapat membuat bendungan pada vena varices
Pakai Bh yang lebih besar dan cukup menunjang
Hindari sepatu/atas kaki dengan tumit tinggi karena dapat menyebabkan nyeri pinggang
Pakaian yang terbuat dari katun.
- Eliminasi
Minum banyak
Gerak badan yang cukup
Makanan yang mengandung serat (sayur dan buah-buahan)
- Personal Hygiene
Pakaian dalam harus sering diganti
Perawatan dan pemeliharaan buah dada
Rambut harus sering dicuci
Perawatan gigi
Kebersihan vulva
Kebersihan kuku
Kebersihan kulit
- Seksual
Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan yang disertasi rasa nyeri/panas
Terjadi pendarahan saat hubungan seksual
Tedapat pengeluaran cairan/air yang mendadak
Hentikan hubungan seksual pada meraka yang sering mengalami obortus, persalinan sebelum waktunya, IUFD, sekitar 2 minggu menjelang persalinan.
- Mobilisasi
Berjalan-jalan waktu pagi hari untuk keterangan dan mendapatkan udara segar
Melakukan pergerakan yang dapat mempengaruhi otot panggul
Latihan-latihan sebelum melahirkan/senam hamil.
- Istirahat/tidur
- Imunisasi
- Travelling
- Pekerjaan
- Tujuan Ante Natal Care (ANC)
- Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
- Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik mental dan sosial ibu dan bayi
- Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, terutama riwayat penyakit secara umum.
- Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
- Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
- Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
- Tanda-tanda Bahaya Dalam Kehamilan
2) Sakit kepala yang hebat, menetap, yang tidak hilang-hilang
3) Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun remaja)
4) Nyeri abdomen yang hebat
5) Bengkak pada muka dan tangan
6) Bayi kuning bergerak sepeti biasa
7) Keluaran cairan pervaginam
8) Hiperemesis gravidarum
9) Hipertensi dalam kehamilan.
- Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Usia Kehamilan | TFU |
|
1-2 jari di atas symphisis
Pertengahan antara symphisis-pusat 3 jari di bawah pusat Setinggi pusat 3 jari di atas pusat pertengahan processus xyphoideus-pusat arcus costarum/3 jari di bawah processus xyphoideus pertengahan antara processus xyphoideus-pusat |
Konsep Dasar Persalinan
v Pengertian Persalinan
- Persalinan adalah proses dimana bayi plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyakit (Asuhan Kebidanan Normal 2002)
- Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Sarwono, 2002)
- Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin (Sarwono, 2002)
Sebab-sebab terjadinya persalinan belum diketahui benar yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks, antara lain :
- Teori Penurunan Hormon
- Teori Plasenta Menjadi Tua
- Teori Distensi Rahim
- Teori Iritasi Mekanik
- Induksi Partus
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan (Manuaba, 1999)
- Power
- Otot-otot rahim yang dominan di daerah fundus uteri dan semakin berkurang ke arah serviks diikuti dengan meningkatnya jaringan ikat
- Susunan otot rahim terdiri dari lapisan luar, lapisan dalam dan lapisan tengah
- Ligamentum rotundum (Ligamentum uteri)
- Refleks Mengejan
- Passage
- Pintu atas panggul
- Bidang terluas panggul
- Bidang sempit panggul
- Pintu bawah panggul
- Untuk menilai penurunan bagian terendah janin, ditentukan dengan bidang Hodge, yaitu :
Hodge II : sejajar dengan Hodge I, melalui tepi bawah sympisis
Hodge III : sejajar dengan Hodge II, melalui spina iscladika
Hodge IV : sejajar dengan Hodge III, melalui ujung os koksigeus
- Pasanger
- Posisi
- Posisi ½ duduk
- Posisi merangkak
- Posisi jongkok atau berdiri
- Berbaring miring ke kiri
- Tanda-tanda Permulaan Persalinan (Hellen, 2003)
- Tanda permulaan persalinan
- Terjadi Lightening
- Terjadi his permulaan
- Tanda inpartu
- Terjadi his persalinan yang mempunyai sifat pinggang terasa sakit dan menjalar ke depan. Sifatnya teratur dan interval makin pendek serta kekuatannya bertambah, mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks dan makin beraktifitas kekuatan makin bertambah.
- Pengeluaran lendir dan darah
- Pengeluaran cairan
- Kala Dalam Persalinan
- Kala I persalinan
- Diagnosis
Tabel 2.1 Perbedaan Fase Laten dengan Fase Aktif
Pembukaan | Waktu | |
Fase laten
Fase aktif - Fase akselerasi - Dilatasi maksimal - Deselerasi |
0 – 3 cm
3 – 10 cm 3 – 4 cm 4 – 9 cm 9 – 10 cm |
± 6 – 7 jam
6 jam 2 jam 2 jam 2 jam |
Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 – 13 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan kurve friedman, diperhitungkan pembukaan primigravida 1cm/ 2jam dan multigravida 2cm/ 1jam. Dengan perhitungan tersebut diperkirakan.
- Menyiapkan Kelahiran
- Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi
Hal-hal pokok yang diperlukan : ruangan hangat dan bersih, sirkulasi udara yang baik, sumber air bersih yang mengalir, air DTT, air bersih, clorin, kain pembersih, kain pel dan sarung tangan karet, kamar mandi yang bersih, tempat yang lapang. Untuk ibu berjalan-jalan selama persalinan, melahirkan bayi dan memberikan asuhan bagi ibu dan bayinya setelah persalinan penerangan yang cukup baik siang maupun malam, tempat tidur yang bersih untuk ibu, tempat yang bersih untuk memberikan asuhan bayi baru lahir dan meja yang bersih atau tempat tertentu untuk menaruh peralatan persalinan
- Menyiapkan semua perlengkapan, bahan dan obat-obat essensial
- Menyiapkan rujukan
- Memberikan asuhan sayang ibu
a) Memberikan dukungan emosional
b) Membantu pengaturan posisi
c) Pemberian cairan dan nutrisi
d) Keleluasaan untuk ke kamar mandi secara teratur
e) Pencegahan infeksi
- Pemantauan
Tabel 2.2 Frekuensi Minimal Penilaian dan Intervensi dalam Persalinan Normal
Fase Laten | Fase Aktif | |
Tekanan darah
Suhu badan Nadi DJJ His Pembukaan serviks Penurunan |
4 jam
4 jam 30 menit 1 jam 1 jam 4 jam 4 jam |
4 jam
2 jam 30 menit 30 menit 30 menit 4 jam 4 jam |
- Pemeriksaan Dalam
Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal sebagai berikut:
- Warna cairan amnion
- Dilatasi serviks
- Penurunan kepala
- Kala II Persalinan
- Diagnosis
- Tanda dan gejala kala II persalinan
- Ibu merasakan ingin meneran bersama dengan terjadinya kontraksi
- Ibu merasakan makin meningkatnya pada rektum dan vaginanya
- Perineum terlihat menonjol
- Vulva dan vagina serta sfingterani terlihat terbuka
- Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
- Persiapan penolong persalinan
- Sarung tangan
- Perlengkapan pelindung pribadi
- Persiapan tempat persalinan, peralatan dan bahan
- Persiapan tempat dan lingkungan untuk kelahiran bayi
- Persiapan ibu dan keluarga
- Amniotomi : jika selaput ketuban dalam pecah dan pembukaan telah lengkap, lakukan amniotomi penolong harus memperhatikan warna air ketuban saat dilakukan amniotomi
- Penatalaksanaan fisiologi kala II persalinan
- Mulai meneran
- Mendiagnosis kala II persalinan dan memulai persalinan
b) Pakai sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan dalam
c) Jelaskan pada ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan dalam
d) Lakukan pemeriksaan dalam secara hati-hati untuk memastikan bahwa pembukaan sudah lengkap (10cm)
e) Jika pembukaan belum lengkap, tentramkan ibu dan bantu ibu mendapatkan posisi yang lebih nyaman atau memperbolehkan ibu untuk berjalan-jalan
f) Jika ibu merasa ingin meneran tapi pembukaan serviks belum lengkap, berikan semangat dan anjurkan ibu untuk bernafas dalam atau bernafas panjang dalam setiap kontraksi
g) Jika pembukaan sudah lengkap dan ibu merasa ingin meneran, bantu ibu untuk mengambil posisi yang nyaman untuk meneran
h) Jika ibu tidak merasa ingin meneran setelah pembukaan lengkap selama 60 menit, anjurkan ibu untuk mulai meneran pada saat puncak setiap kontraksi
i) Jika bayi tidak lahir setelah 60 menit berikutnya atau jika kelahiran bayi tidak akan segera terjadi, segera rujuk ke fasilitas rujukan
- Memantau selama penatalaksanaan kala II persalinan. Periksa dan catat :
- Nadi ibu setiap 30 menit
- Frekuensi dan lama kontraksi tiap 30 menit
- DJJ setiap selesai meneran
- Penurunan kepala bayi melalui pemeriksaan abdomen setiap 30 menit dan pemeriksaan dalam setiap 60 menit atau kalau ada indikasi
- Warna cairan ketuban jika selaputnya sudah pecah
- Apakah ada presentasi majemuk
- Putar paksi luar segera setelah kepala lahir
- Adanya kehamilan kembar yang tidak diketahui sebelumnya
- Semua pemeriksaan dan intervensi yang dilakukan pada catatan persalinan
- Posisi ibu saat meneran
- Kelahiran bayi
- Posisi ibu saat melahirkan
- Pencegahan Laserasi
- Melahirkan Kepala
- Periksa Tali Pusat pada Leher
- Melahirkan Bahu
- Setelah menyeka mulut dan hidung bayi hingga bersih, memeriksa adanya lilitan tali pusat sambil menunggu kepala bayi melakukan rotasi eksternal secara spontan.
- Setelah rotasi eksternal, letakkan satu tangan pada masing-masing sisi kepala bayi dan beritahukan pada ibu untuk meneran pada kontraksi berikutnya
- Lakukan tarikan ke arah bawah hingga bahu anterior tampak di bawah askus pubis
- Kemudian tarik ke arah atas dan luar untuk melahirkan bahu posterior bayi
- Melahirkan Sisi Tubuh Bayi
- Saat bahu posterior lahir, selipkan tangan pada bagian bawah (posterior) kepala bayi ke arah perineum dan biarkan bahu dan bagian tangan bayi lahir ke tangan yang lain
- Gunakan jari-jari tangan yang sama untuk mengendalikan kelahiran siku dan tangan pada sisi posterior bayi pada saat melewati perineum
- Gunakan tangan yang berada di belakang (posterior) untuk menahan tubuh bayi saat lahir
- Gunakan tangan bagian depan untuk melahirkan bahu anterior dan untuk mengendalikan kelahiran siku dan tangan anterior bayi
- Setelah kelahiran tubuh dan lengan, sisipkan tangan bagian depan dipunggung bayi ke arah bokong dan kaki bayi untuk menahan laju kelahiran bayi saat kaki lahir
- Siapkan jari telunjuk dari tangan yang sama diantara kaki bayi, pegang dengan mantap bagian mata kaki dan lahirkan kakinya secara hati-hati
- Baringkan bayi di atas kanan atau handuk yang terletak di perut ibu sehingga kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya
- Mengeringkan dan Merangsang Bayi
- Segera mengeringkan dan merangsang bayi dengan kain atau selimut di atas perut ibu pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup dengan baik
- Memotong tali pusat
- Dengan menggunakan klem DTT atau steril klem tali pusat 3 cm dari pusat bayi lakukan pengurutan pada tali pusat di klem ke arah ibu dan kemudian dipasang klem kedua pada sisi ibu 2 cm dari klem pertama. Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut untuk melindungi bayi. Gunakan tangan lain untuk memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut. Dengan menggunakan gunting DTT/ steril. Setelah memotong tali pusat, ganti handuk yang telah basah dan selimut bayi dengan selimut atau kain bersih dan kering. Pastikan bahwa kepala bayi terselimuti dengan baik.
PENGKAJIAN
Pengkajian diambil tanggal : 15 Nopember 2010
Jam : 10.00 WIB
Ruangan : Poli Hamil RSU Haji Surabaya
Diagnosa Masuk : GI P00000 Kehamilan Fisiologi Inpartu
I. IDENTITAS
- Nama pasien : Ny.A
- Umur : 26 tahun
- Agama : Islam
- Suku Bangsa : Jawa
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : IRT
- Alamat : Semampir Tengah 26 Surabaya
- Status Perkawinan : Kawin
- Nama Suami : Tn. A
- Umur : 30 tahun
- Suku bangsa : Jawa
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Swasta
- Alamat : Semampir Tengah 26 Surabaya
- No. RM : 535344
- RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
- Alasan kunjungan rumah sakit :
- Keluhan utama saat pengkajian:
- Diagnosa medis: GI P00000 kehamilan fisiologi inpartu.
- Riwayat Obstetri
Menarche : usia 12 tahun
Lama menstruasi : 5 hari
HPHT : 02 Pebruari 2010
v Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Pasien belum mempunyai riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu karena kehamilan ini merupakan primigravida bagi pasien.
- Riwayat Keluarga Berencana (KB)
- Riwayat Kesehatan
- Riwayat Lingkungan
- Aspek Psikologis
- Kebutuhan Dasar Khusus
Pasien mengatakan makan 3x sehari, nafsu makan baik. Jenis makanan yang biasa dikonsumsi yaitu nasi, lauk pauk (berupa ikan, telur, tempe, tahu, ayam), sayur (bayam, kubis, wortel, kentang, sawi), buah-buahan (pisang dan pepaya), dan minum susu 2 gelas tiap hari.
v Pola Eliminasi
- Buang air besar
Frekuensi : 1-2x/hari
Warna : kuning kecoklatan
Bau : amoniak
Konsistensi : padat, lembek
Keluhan : tidak ada
- Buang air kecil
Frekuensi : 8-10x/hari
Warna : kuning, jernih
Keluhan : tidak ada keluhan
v Pola personal hygiene
- Mandi : 2x sehari
- Oral Hygiene : 2x sehari
- Cuci rambut : 2 hari sekali
v Pola istirahat tidur
- Lama tidur :8-10 jam/hari
- Kebiasaan sebelum tidur: mencuci tangan dan kaki sebelum tidur
- Keluhan/kesulitan tidur: tidak ada
v Pola aktivitas dan latihan
Pasien tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga dan melaksanakan pekerjaan rumah tangga yang ringan dan aman untuk kehamilannya.
v Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
- Merokok : tidak
- Minuman keras : tidak
- Ketergantungan obat : tidak
- Pemeriksaan Fisik
- Tanda-tanda vital
- Nadi : 84x/menit
- Suhu : 36,5 derajat C
- RR : 20x/menit
- Kesadaran : composmentis
- Keadaan umum : baik
- Kepala : bentuk bulat, tidak ada keluhan, wajah tampak menyeringai
- Mata
- Konjungtiva : merah muda
- Sklera : putih
- Pupil : isokhor
- Hidung
- Sinus : merah muda
- Kelainan : tidak terdapat polip hidung dan tidak ada pernapasan cuping hidung
- Mulut dan tenggorokan
- Kesulitan menelan : tidak ada
- Pernapasan
- Suara nafas : vesikuler
- Menggunakan otot bantu pernafasan: tidak
- Suara nafas tambahan : tidak ada
- Sirkulasi jantung
- Irama : sinus
- Kelainan bunyi jantung: tidak ada, s1 s2 tunggal
- Nyeri dada : tidak ada
- Abdomen
- Tidak terdapat striae gravidarum
- Sering terjadi kontraksi (kenceng)
- Ekstremitas (integumen/muskuloskeletal):
- Warna kulit sawo matang
- Tidak ada kontraktur pada persendian ekstremitas
- Pemeriksaan Kebidanan
- Inspeksi
- Muka : tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum
- Mata : conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikhterus
- Hidung : bersih, tidak ada polip hidung, tidak ada sekret
- Gilut : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, mulut dan gigi bersih
- Telinga : bersih dan tidak ada serumen
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe
- Payudara : simetris, bersih, puting susu menonjol, hyperpigmentasi areola mammae
- Abdomen : membesar, tidak ada luka bekas operasi, ada striae gravidarum
- Ekstremitas bawah: tidak ada oedema dan tidak ada varises
- Palpasi
- Pemeriksaan Leopold
- Leopold I
- Leopold II
- Leopold III
- Leopold IV
- Pemeriksaan panggul luar
- Distantia spinarum : 24 cm
- Distantia cristarum : 26 cm
- Conjugata eksterna : 20 cm
- Ukuran lingkar panggul : 90 cm
- Pembukaan 3 cm
- Effacement 50%
- Perkusi
- Auskultasi
- DJJ : 140x/menit teratur
- Tempat: di sebelah kiri bawah pusat perut ibu
- Rontgen
ANALISA DATA
Nama : Ny. A
Dx. Medis : GI P00000
No. | Pengelompokan data | Kemungkinan penyebab | Masalah |
1. 2. | DS: pasien mengatakan perutnya kontraksi (kenceng) sehingga terasa nyeri
DO:
- Nadi: 84x/menit - RR: 20x/menit - Suhu: 36, 5 derajat C
DO:
|
Adanya kontraksi Kurang pengetahuan | Gangguan rasa nyaman nyeri Cemas |
- Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya kontraksi ditandai dengan :
DO:
- Keadaan umum baik
- Tanda-tanda vital
- Nadi: 84x/menit
- RR: 20x/menit
- Suhu: 36, 5 derajat C
- Kesadaran: composmentis
- Wajah tampak menyeringai
- Skala nyeri 1-2 (nyeri ringan)
- Uk: 40-41minggu
- TFU: 33 cm (pertengahan antara processus xyphoideus – pusat)
- DJJ: (+) 140x/menit teratur
- Pembukaan: 3 cm
- Effacement: 50%
- Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan ditandai dengan :
DO:
- Pasien belum mengerti tentang keadaannya
- Pasien sering bertanya kepada petugas kesehatan
- Pasien terlihat gelisah
KONSEP DASAR KEHAMILAN
- Definisi
- Proses Terjadinya Kehamilan
Perjalanan sperma + satu jam, paling lama 4-6 jam. Sperma ini menentukan jenis kelamin dan membawa bagian bakat keturunan ayah, sel sperma ada 2 macam.
Sperma Y menghasilkan bayi laki-laki
Sperma X menghasilkan bayi perempuan
Beberapa jam setelah pembuahan, mulai terjadi pembelahan zigot (mitosis). Setelah pembelahan terjadi terus menerus dalam waktu 3 hari, terbentuk statu kelompok menjadi 16 sel (morulla) yang masuk ke cavum uteri.
Dalam rahim kelompok sel akan melekat dan membenamkan diri dalam Endometrium (nidasi). Pada sat ini endometrium akan menjadi suatu jaringan yang kaya makanan dan berkembang terus selama kehamilan untuk menjadi kehidupan janin. Waktu kelompok sel (morulla) dalam rahim menjadi lebih banyak dan ukurannya lebih besar serta didalamnya berongga yang berisi cairan, ini di sebutkan blastula atau Blastocyst, yang berjumlah 16-64 sel. Blastocyst siap mengadakan Implantasi (nidasi). (Abdul Bari Saifuddin, 1999: 126)
- Lama Kehamilan
Triwulan I : antara 0 – 12 minggu
Triwulan II : antara 12 – 28 minggu
Triwulan III : antara 28 – 40 minggu
(Abdul Bari Saifuddin, 1999:125)
- Pertumbuhan Janin
- 0 – 2 minggu Setalah fertilisasi sebesar kacang tanah
- 3 – 5 minggu Disebut embrio, pembentukan alat-alat badan dalam bentuk dasar sudah terjadi
- 5 minggu Disebut foetus (janin). Sudah mempunyai bentuk manusia, badan bayi, sangat melengkung. Panjang 7,5 – 10 mm. kepalanya 1/3 dari seluruh embrio
- 8 minggu Muka sudah jelas (muka manusia), sudah mempunyai lengan dan tangkai dengan jari tangan dan kaki.
- 12 minggu Sudah ada Pusat pertulangan, kaki sudah ada, jenis kelamin sudah dapat ditentukan Namun masih belum jelas. Janin sudah bergerak tapi belum bisa dirasakan oleh ibu. Ginjal sudah membentuk sedikit urine. Panjang + 7 – 9 cm
- 16 minggu Genetalia externa sudah dapat membentuk jenisnya kulit ditumbuhi rambut yang halus (lanugo). Pergerakan anak mungkin sudah dapat dirasakan oleh ibu.. Panjang + 10 – 17 cm. berat 100 gram.
- 20 minggu Panjang + 18 – 27cm. berat 300 gram, bunyi jantung sudah dapat didengar
- 24 minggu Panjang 24 – 28 cm, beat 600 gram, kulit keriput, lemak mulai ditimbun dibawah kulit, kulit tertutup oleh vernix (caseosa), kelompok mata terpisah, alis dan bulu mata ada.
- 28 minggu Panjang 35 – 38 cm. berat 1000 gram. Kalau lahir dapat hidup di dunia luar, kalau menangis suaranya lemah.
- 32 minggu Panjang 42 cm. berat 1700 gram. Permukaan kulit masih merah dan keriput
- 36 minggu Panjang 46 cm. berat 2500 gram, karena sudah ada lapisan lemak di bawah kulit.
- 40 minggu Panjang 50 cm. berat 3000 gram, bayi sudah aterm (matur)
- Tanda-tanda Kehamilan
Amenore (tidak dapat haid)
Nausea (mual/enek) dengan atau tanpa Vomitus (muntah), biasanya sering terjadi pagi hari, yang disebut morning sickness.
Mengidam (menginginkan makanan/minuman tertentu)
Konstipasi/obstipasi, disebabkan penurunan peristaltic usus oleh hormon steroid
Sering kencing
Pingsan dan mudah lelah
Tidak ada selera makan (anorexia)
Lelah (fatigue)
Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri.dipengaruhi estrogen dan progesteron yang merangsang ductus dan alveoli payudara.
Pigmentasi kulit pengaruh hormon kortiko steroid placenta yang di jumpai di muka (cloasma gravidarum), areola mamae, dan dinding perut (linea nigra/alba, strie albican/livide)
Pemekaran vena-vena (varices) pada kaki, betis dan vulva
2) Tanda Kemungkinan Hamil
Peut membesar
Uterus membesar
Tanda Hegar : segmen bawah uterus lembek pada perabaan
Tanda chadwick: perubahan warna pada servis dan vagina menjadi kebiru-biruan.
Tanda piscaeseck: uterus membesar ke salah satu jurusan
Tanda braxton hicks : adanya kontraksi dan retraksi pada alat-alat uterus
Reaksi dari gali mamini : yaitu dengan menggunakan kodok bufo melanostictus. Lakukan pemeriksaan dahulu dalam air kencing ada spermanya atau tidak. Jika sudah diketahui kalau kodok tersebut sudah tidak ada spermanya, kemudian 5cc air kencing pertama pagi hari disuntikkan ke dalam ruangan limfe di bawah kulit perut. Bila positif akan ditemukan dalam air kencing kodok itu sel-sel spermatozoa setelah 3 jam penyuntikan.
Teraba ballottement : pada kehamilan kurang dari 2 bulan, pada pemeriksaan palpasi akan didapatkan besar perut yang masih sangat kecil.
3) Tanda pasti hamil
Terdengar DJJ
Terada bagian-bagian anak
Pergerakan anak
Dengan USG/scanning dapat dilihat gambaran janin
Pada pemeriksaan sinar X tampak kerangka jamin tidak dilakukan lagi sekarang, karena dampak radiasi terhadap janin.
(Arif Mansjoer, 2001: 253-254)
- Hormon Yang Mempengaruhi Kehamilan
Estrogen
Progesterone
- Perubahan Anatomi dan Fisiologi Ibu Hamil
- Perubahan Sistem Endokrin
- Kelenjar Hipofise
a) Prolaktin
Selama berlangsungnya kehamilan terjadi peningkatan kadar prolaktin di dalam plasma ibu dan janin. Stimulasi estrogen meningkatkan jumlah Laktotrof Hipofisis anterior (sel-sel penghasil prolaktin).
Fungsi utama prolaktin adalah menjaga kelangsungan laktasi, meningkatkan jumlah receptor estrogen, dll.
b) Adrenocorticotopic Hormone
c) Tyrotropic hormone
d) Melanocyte stimulating hormon
- Hormon placenta
a) HPL (Human Plasental Lactogen) membantu metabolisme
b) HCG (Hormone chorionic gonadothropin) merangsang aktivitas korpus luteum
c) Estrogen => Pertumbuhan, penebalan endometrium, hiperterofi dinding uterus, dll
d) Progesteron => meningkatkan sekresi, penebalan endometrium, dll.
- Kelenjar tyroid
- Kelenjar Adrenalin
Kortisol => mempertahankan homeostatis
Aldosteron => memberikan perlindungan melawan efek natriuretik progesteron
- Perubahan Sistem Reproduksi
- Uterus
Berat uterus normal + 30 gr, pada akhir kehamilan (40 minggu) beratnya adalah 1000 gr, bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah advokat, kemudian membesar seperti telur bebek, dan pada akhir kehamilan kembali seperti semula.
- Servik uteri
- Ø Vagina
- Ovarium
- Perubahan sistem Muskuloskeletal
- Perubahan sistem kardiovaskuler
- Perubahan sistem pernapasan
- Perubahan sistem persyarafan
- Perubahan sistem pencernaan
Pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi)
Daerah lambung terasa panas
Terjadi mual dan sakit kepala (pusing) terutama pagi hari
Muntah.
Selain itu, karena pengaruh progesteron tonus otot-otot traktus digestivus menurun, maka motilitas usus berkurang, makanan lebih lama berada di dalam lambung yang telah dicerna akan lebih lama berada di usus, ini mungkin untuk reabsorpsi, akan tetapi menimbulkan obstipasi.
- Perubahan sistem perkemihan (traktus urinarius)
- Payudara
Areola payudara makin hiper pigmetasi
Glandula montgomery makin tampak
Puting susu makin menonjol
Pada kehamilan 12 minggu ke atas keluar carian berwarna putih jernih (kolostrum, agak kental dan warnanya agak kuning)
10. Metabolisme
Basal Metabolic Rate (BMR) meningkat + 15% – 20%, sistem endokrin juga meningkat, glondula tiroidea tampak lebih jelas.
Kalori : 2500
Protein : 85
Calcium : 1,5
Verrum : 15
Vit. A : 6000
Vit. B : 1,8
Vit. C : 100
Riboflavin : 2,5
AS. Nicotin : 18
Vit. D : 400-80
- Perubahan Psikologi
- Trimester I
- Segera setelah konsepsi hormon estrogen dan progesterone dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringnya membenci kehamilan. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedian,. Seringnya, biasanya pada awal kehamilannya ibu berharap untuk tidak hamil.
- Pada trimester I seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Kalau perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain dirahasiakannya.
- Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita trimester I berbeda-beda. Walaupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Kurang ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
- Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran.
- Trimester II
- Trimester II adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar adalah belum dirasakan sebagai beban.
- Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.
- Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya, ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di luar dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dan rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman yang dirasakannya pada trimester I dan merasakan meningkatnya libido.
- Trimester III
- Trimester III adalah periode menunggu dan waspada sebab pada saat ini ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan meningkatnya kewaspadaanya akan timbulnya tanda-tanda dan gejala akan terjadinya persalinan.
- Ibu sering kali merasa khawatir/takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkan tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang/benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya.
- Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
- Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ini dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih kalau akan berpisah dan bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil,
- Pada trimester inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
- Trimester III adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin juga nama bayi yang akan dilahirkan sudah dipilih.
- Perubahan-perubahan Yang Terjadi Pada Ibu Hamil TM. I. II. III
TM I : - Diarrhea
Frekuensi kemih meningkat/nocturia
Gatal-getal
Hidung tersumbat/berdarah
Ingin makan (mengidam)
Kelelahan
Kemerahan di telapk tangan
Keputihan
Keringat bertambah
Ludah berlebihan
Rasa mula/muntah
Sakit kepala
TM II: - Cloasma/perubahan warna areola
Diarrhea - Kram pada kaki
Edema dependen - Varikositas pada kaki/vulua
Garis-garis diperut - Nafas sesak/hyperventilasi
Gatal-gatal - Nyeri ligamentum bunder
Gusi berdarah - Palipitasi jantung
Hemoroid (bawasir) - Panas dalam
Insomnia (sulit tidur) - ludah berlebihan
Keputihan - Sakit kepala
Keringat bertambah
Konstipasi (sembelit)
Perut kembung
Pusing/hilang kesadaran
TM III: - Diarrhea
Edema dependen
Frekuensi kami meningkat/Noctruia
Garis-garis diperut
Gatal-gatal
Hemoroid (bawasir)
Keputihan
Keringat bertambah
Konstipasi (sembelit)
Mati rasa dan rasa geli (gelanyar) pada jari tangan dan kaki
Nafas sesak/hyperventilasi
Nyeri ligamentum bundar
Peru kembung
Ludah berlebihan
Pusing/hilang kesadaran
Sakit kepala
Varicositas pada kaki/vulva
Sakit punggung atas dan bawah
- Diagnosa Banding Kehamilan
Hamil palsu
Mioma uteri
Kista ovarii
Kandung kemih penuh dan terjadi retensi urine
Hematometra
Mola Hidatidosa
KET
- Asuhan/Pelayanan Standart Ibu Hamil
Trimester I : 1x
Trimester II : 1x
Trimester III : 2x
Dalam pemeriksaan tersebut, ibu harus melalui pemeriksaan yang sering disebut dengan 7T, yaitu:
1) Timbang berat badan
2) Ukur takaran darah
3) Mengukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
4) Pemberian imunisasi TT lengkap
5) Pemberian tablet zat besi/Fe
6) Tes terhadap IMS/PMS
7) Temu wicana
- Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
- Nutrisi
- Pakaian
Jangan memakai pakaian yang menekan, karena dapat membuat bendungan pada vena varices
Pakai Bh yang lebih besar dan cukup menunjang
Hindari sepatu/atas kaki dengan tumit tinggi karena dapat menyebabkan nyeri pinggang
Pakaian yang terbuat dari katun.
- Eliminasi
Minum banyak
Gerak badan yang cukup
Makanan yang mengandung serat (sayur dan buah-buahan)
- Personal Hygiene
Pakaian dalam harus sering diganti
Perawatan dan pemeliharaan buah dada
Rambut harus sering dicuci
Perawatan gigi
Kebersihan vulva
Kebersihan kuku
Kebersihan kulit
- Seksual
Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan yang disertasi rasa nyeri/panas
Terjadi pendarahan saat hubungan seksual
Tedapat pengeluaran cairan/air yang mendadak
Hentikan hubungan seksual pada meraka yang sering mengalami obortus, persalinan sebelum waktunya, IUFD, sekitar 2 minggu menjelang persalinan.
- Mobilisasi
Berjalan-jalan waktu pagi hari untuk keterangan dan mendapatkan udara segar
Melakukan pergerakan yang dapat mempengaruhi otot panggul
Latihan-latihan sebelum melahirkan/senam hamil.
- Istirahat/tidur
- Imunisasi
- Travelling
- Pekerjaan
- Tujuan Ante Natal Care (ANC)
- Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
- Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik mental dan sosial ibu dan bayi
- Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, terutama riwayat penyakit secara umum.
- Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
- Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
- Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
- Tanda-tanda Bahaya Dalam Kehamilan
2) Sakit kepala yang hebat, menetap, yang tidak hilang-hilang
3) Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun remaja)
4) Nyeri abdomen yang hebat
5) Bengkak pada muka dan tangan
6) Bayi kuning bergerak sepeti biasa
7) Keluaran cairan pervaginam
8) Hiperemesis gravidarum
9) Hipertensi dalam kehamilan.
- Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Usia Kehamilan | TFU |
|
1-2 jari di atas symphisis
Pertengahan antara symphisis-pusat 3 jari di bawah pusat Setinggi pusat 3 jari di atas pusat pertengahan processus xyphoideus-pusat arcus costarum/3 jari di bawah processus xyphoideus pertengahan antara processus xyphoideus-pusat |
Konsep Dasar Persalinan
v Pengertian Persalinan
- Persalinan adalah proses dimana bayi plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyakit (Asuhan Kebidanan Normal 2002)
- Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir (Sarwono, 2002)
- Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin (Sarwono, 2002)
Sebab-sebab terjadinya persalinan belum diketahui benar yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks, antara lain :
- Teori Penurunan Hormon
- Teori Plasenta Menjadi Tua
- Teori Distensi Rahim
- Teori Iritasi Mekanik
- Induksi Partus
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan (Manuaba, 1999)
- Power
- Otot-otot rahim yang dominan di daerah fundus uteri dan semakin berkurang ke arah serviks diikuti dengan meningkatnya jaringan ikat
- Susunan otot rahim terdiri dari lapisan luar, lapisan dalam dan lapisan tengah
- Ligamentum rotundum (Ligamentum uteri)
- Refleks Mengejan
- Passage
- Pintu atas panggul
- Bidang terluas panggul
- Bidang sempit panggul
- Pintu bawah panggul
- Untuk menilai penurunan bagian terendah janin, ditentukan dengan bidang Hodge, yaitu :
Hodge II : sejajar dengan Hodge I, melalui tepi bawah sympisis
Hodge III : sejajar dengan Hodge II, melalui spina iscladika
Hodge IV : sejajar dengan Hodge III, melalui ujung os koksigeus
- Pasanger
- Posisi
- Posisi ½ duduk
- Posisi merangkak
- Posisi jongkok atau berdiri
- Berbaring miring ke kiri
- Tanda-tanda Permulaan Persalinan (Hellen, 2003)
- Tanda permulaan persalinan
- Terjadi Lightening
- Terjadi his permulaan
- Tanda inpartu
- Terjadi his persalinan yang mempunyai sifat pinggang terasa sakit dan menjalar ke depan. Sifatnya teratur dan interval makin pendek serta kekuatannya bertambah, mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks dan makin beraktifitas kekuatan makin bertambah.
- Pengeluaran lendir dan darah
- Pengeluaran cairan
- Kala Dalam Persalinan
- Kala I persalinan
- Diagnosis
Tabel 2.1 Perbedaan Fase Laten dengan Fase Aktif
Pembukaan | Waktu | |
Fase laten
Fase aktif - Fase akselerasi - Dilatasi maksimal - Deselerasi |
0 – 3 cm
3 – 10 cm 3 – 4 cm 4 – 9 cm 9 – 10 cm |
± 6 – 7 jam
6 jam 2 jam 2 jam 2 jam |
Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 – 13 jam sedangkan multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan kurve friedman, diperhitungkan pembukaan primigravida 1cm/ 2jam dan multigravida 2cm/ 1jam. Dengan perhitungan tersebut diperkirakan.
- Menyiapkan Kelahiran
- Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi
Hal-hal pokok yang diperlukan : ruangan hangat dan bersih, sirkulasi udara yang baik, sumber air bersih yang mengalir, air DTT, air bersih, clorin, kain pembersih, kain pel dan sarung tangan karet, kamar mandi yang bersih, tempat yang lapang. Untuk ibu berjalan-jalan selama persalinan, melahirkan bayi dan memberikan asuhan bagi ibu dan bayinya setelah persalinan penerangan yang cukup baik siang maupun malam, tempat tidur yang bersih untuk ibu, tempat yang bersih untuk memberikan asuhan bayi baru lahir dan meja yang bersih atau tempat tertentu untuk menaruh peralatan persalinan
- Menyiapkan semua perlengkapan, bahan dan obat-obat essensial
- Menyiapkan rujukan
- Memberikan asuhan sayang ibu
a) Memberikan dukungan emosional
b) Membantu pengaturan posisi
c) Pemberian cairan dan nutrisi
d) Keleluasaan untuk ke kamar mandi secara teratur
e) Pencegahan infeksi
- Pemantauan
Tabel 2.2 Frekuensi Minimal Penilaian dan Intervensi dalam Persalinan Normal
Fase Laten | Fase Aktif | |
Tekanan darah
Suhu badan Nadi DJJ His Pembukaan serviks Penurunan |
4 jam
4 jam 30 menit 1 jam 1 jam 4 jam 4 jam |
4 jam
2 jam 30 menit 30 menit 30 menit 4 jam 4 jam |
- Pemeriksaan Dalam
Pada setiap pemeriksaan dalam catatlah hal sebagai berikut:
- Warna cairan amnion
- Dilatasi serviks
- Penurunan kepala
- Kala II Persalinan
- Diagnosis
- Tanda dan gejala kala II persalinan
- Ibu merasakan ingin meneran bersama dengan terjadinya kontraksi
- Ibu merasakan makin meningkatnya pada rektum dan vaginanya
- Perineum terlihat menonjol
- Vulva dan vagina serta sfingterani terlihat terbuka
- Peningkatan pengeluaran lendir dan darah
- Persiapan penolong persalinan
- Sarung tangan
- Perlengkapan pelindung pribadi
- Persiapan tempat persalinan, peralatan dan bahan
- Persiapan tempat dan lingkungan untuk kelahiran bayi
- Persiapan ibu dan keluarga
- Amniotomi : jika selaput ketuban dalam pecah dan pembukaan telah lengkap, lakukan amniotomi penolong harus memperhatikan warna air ketuban saat dilakukan amniotomi
- Penatalaksanaan fisiologi kala II persalinan
- Mulai meneran
- Mendiagnosis kala II persalinan dan memulai persalinan
b) Pakai sarung tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan dalam
c) Jelaskan pada ibu bahwa akan dilakukan pemeriksaan dalam
d) Lakukan pemeriksaan dalam secara hati-hati untuk memastikan bahwa pembukaan sudah lengkap (10cm)
e) Jika pembukaan belum lengkap, tentramkan ibu dan bantu ibu mendapatkan posisi yang lebih nyaman atau memperbolehkan ibu untuk berjalan-jalan
f) Jika ibu merasa ingin meneran tapi pembukaan serviks belum lengkap, berikan semangat dan anjurkan ibu untuk bernafas dalam atau bernafas panjang dalam setiap kontraksi
g) Jika pembukaan sudah lengkap dan ibu merasa ingin meneran, bantu ibu untuk mengambil posisi yang nyaman untuk meneran
h) Jika ibu tidak merasa ingin meneran setelah pembukaan lengkap selama 60 menit, anjurkan ibu untuk mulai meneran pada saat puncak setiap kontraksi
i) Jika bayi tidak lahir setelah 60 menit berikutnya atau jika kelahiran bayi tidak akan segera terjadi, segera rujuk ke fasilitas rujukan
- Memantau selama penatalaksanaan kala II persalinan. Periksa dan catat :
- Nadi ibu setiap 30 menit
- Frekuensi dan lama kontraksi tiap 30 menit
- DJJ setiap selesai meneran
- Penurunan kepala bayi melalui pemeriksaan abdomen setiap 30 menit dan pemeriksaan dalam setiap 60 menit atau kalau ada indikasi
- Warna cairan ketuban jika selaputnya sudah pecah
- Apakah ada presentasi majemuk
- Putar paksi luar segera setelah kepala lahir
- Adanya kehamilan kembar yang tidak diketahui sebelumnya
- Semua pemeriksaan dan intervensi yang dilakukan pada catatan persalinan
- Posisi ibu saat meneran
- Kelahiran bayi
- Posisi ibu saat melahirkan
- Pencegahan Laserasi
- Melahirkan Kepala
- Periksa Tali Pusat pada Leher
- Melahirkan Bahu
- Setelah menyeka mulut dan hidung bayi hingga bersih, memeriksa adanya lilitan tali pusat sambil menunggu kepala bayi melakukan rotasi eksternal secara spontan.
- Setelah rotasi eksternal, letakkan satu tangan pada masing-masing sisi kepala bayi dan beritahukan pada ibu untuk meneran pada kontraksi berikutnya
- Lakukan tarikan ke arah bawah hingga bahu anterior tampak di bawah askus pubis
- Kemudian tarik ke arah atas dan luar untuk melahirkan bahu posterior bayi
- Melahirkan Sisi Tubuh Bayi
- Saat bahu posterior lahir, selipkan tangan pada bagian bawah (posterior) kepala bayi ke arah perineum dan biarkan bahu dan bagian tangan bayi lahir ke tangan yang lain
- Gunakan jari-jari tangan yang sama untuk mengendalikan kelahiran siku dan tangan pada sisi posterior bayi pada saat melewati perineum
- Gunakan tangan yang berada di belakang (posterior) untuk menahan tubuh bayi saat lahir
- Gunakan tangan bagian depan untuk melahirkan bahu anterior dan untuk mengendalikan kelahiran siku dan tangan anterior bayi
- Setelah kelahiran tubuh dan lengan, sisipkan tangan bagian depan dipunggung bayi ke arah bokong dan kaki bayi untuk menahan laju kelahiran bayi saat kaki lahir
- Siapkan jari telunjuk dari tangan yang sama diantara kaki bayi, pegang dengan mantap bagian mata kaki dan lahirkan kakinya secara hati-hati
- Baringkan bayi di atas kanan atau handuk yang terletak di perut ibu sehingga kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya
- Mengeringkan dan Merangsang Bayi
- Segera mengeringkan dan merangsang bayi dengan kain atau selimut di atas perut ibu pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup dengan baik
- Memotong tali pusat
- Dengan menggunakan klem DTT atau steril klem tali pusat 3 cm dari pusat bayi lakukan pengurutan pada tali pusat di klem ke arah ibu dan kemudian dipasang klem kedua pada sisi ibu 2 cm dari klem pertama. Pegang tali pusat diantara kedua klem tersebut untuk melindungi bayi. Gunakan tangan lain untuk memotong tali pusat diantara kedua klem tersebut. Dengan menggunakan gunting DTT/ steril. Setelah memotong tali pusat, ganti handuk yang telah basah dan selimut bayi dengan selimut atau kain bersih dan kering. Pastikan bahwa kepala bayi terselimuti dengan baik.
PENGKAJIAN
Pengkajian diambil tanggal : 15 Nopember 2010
Jam : 10.00 WIB
Ruangan : Poli Hamil RSU Haji Surabaya
Diagnosa Masuk : GI P00000 Kehamilan Fisiologi Inpartu
I. IDENTITAS
- Nama pasien : Ny.A
- Umur : 26 tahun
- Agama : Islam
- Suku Bangsa : Jawa
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : IRT
- Alamat : Semampir Tengah 26 Surabaya
- Status Perkawinan : Kawin
- Nama Suami : Tn. A
- Umur : 30 tahun
- Suku bangsa : Jawa
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Swasta
- Alamat : Semampir Tengah 26 Surabaya
- No. RM : 535344
- RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
- Alasan kunjungan rumah sakit :
- Keluhan utama saat pengkajian:
- Diagnosa medis: GI P00000 kehamilan fisiologi inpartu.
- Riwayat Obstetri
Menarche : usia 12 tahun
Lama menstruasi : 5 hari
HPHT : 02 Pebruari 2010
v Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Pasien belum mempunyai riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu karena kehamilan ini merupakan primigravida bagi pasien.
- Riwayat Keluarga Berencana (KB)
- Riwayat Kesehatan
- Riwayat Lingkungan
- Aspek Psikologis
- Kebutuhan Dasar Khusus
Pasien mengatakan makan 3x sehari, nafsu makan baik. Jenis makanan yang biasa dikonsumsi yaitu nasi, lauk pauk (berupa ikan, telur, tempe, tahu, ayam), sayur (bayam, kubis, wortel, kentang, sawi), buah-buahan (pisang dan pepaya), dan minum susu 2 gelas tiap hari.
v Pola Eliminasi
- Buang air besar
Frekuensi : 1-2x/hari
Warna : kuning kecoklatan
Bau : amoniak
Konsistensi : padat, lembek
Keluhan : tidak ada
- Buang air kecil
Frekuensi : 8-10x/hari
Warna : kuning, jernih
Keluhan : tidak ada keluhan
v Pola personal hygiene
- Mandi : 2x sehari
- Oral Hygiene : 2x sehari
- Cuci rambut : 2 hari sekali
v Pola istirahat tidur
- Lama tidur :8-10 jam/hari
- Kebiasaan sebelum tidur: mencuci tangan dan kaki sebelum tidur
- Keluhan/kesulitan tidur: tidak ada
v Pola aktivitas dan latihan
Pasien tidak bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga dan melaksanakan pekerjaan rumah tangga yang ringan dan aman untuk kehamilannya.
v Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
- Merokok : tidak
- Minuman keras : tidak
- Ketergantungan obat : tidak
- Pemeriksaan Fisik
- Tanda-tanda vital
- Nadi : 84x/menit
- Suhu : 36,5 derajat C
- RR : 20x/menit
- Kesadaran : composmentis
- Keadaan umum : baik
- Kepala : bentuk bulat, tidak ada keluhan, wajah tampak menyeringai
- Mata
- Konjungtiva : merah muda
- Sklera : putih
- Pupil : isokhor
- Hidung
- Sinus : merah muda
- Kelainan : tidak terdapat polip hidung dan tidak ada pernapasan cuping hidung
- Mulut dan tenggorokan
- Kesulitan menelan : tidak ada
- Pernapasan
- Suara nafas : vesikuler
- Menggunakan otot bantu pernafasan: tidak
- Suara nafas tambahan : tidak ada
- Sirkulasi jantung
- Irama : sinus
- Kelainan bunyi jantung: tidak ada, s1 s2 tunggal
- Nyeri dada : tidak ada
- Abdomen
- Tidak terdapat striae gravidarum
- Sering terjadi kontraksi (kenceng)
- Ekstremitas (integumen/muskuloskeletal):
- Warna kulit sawo matang
- Tidak ada kontraktur pada persendian ekstremitas
- Pemeriksaan Kebidanan
- Inspeksi
- Muka : tidak pucat, tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum
- Mata : conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikhterus
- Hidung : bersih, tidak ada polip hidung, tidak ada sekret
- Gilut : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, mulut dan gigi bersih
- Telinga : bersih dan tidak ada serumen
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe
- Payudara : simetris, bersih, puting susu menonjol, hyperpigmentasi areola mammae
- Abdomen : membesar, tidak ada luka bekas operasi, ada striae gravidarum
- Ekstremitas bawah: tidak ada oedema dan tidak ada varises
- Palpasi
- Pemeriksaan Leopold
- Leopold I
- Leopold II
- Leopold III
- Leopold IV
- Pemeriksaan panggul luar
- Distantia spinarum : 24 cm
- Distantia cristarum : 26 cm
- Conjugata eksterna : 20 cm
- Ukuran lingkar panggul : 90 cm
- Pembukaan 3 cm
- Effacement 50%
- Perkusi
- Auskultasi
- DJJ : 140x/menit teratur
- Tempat: di sebelah kiri bawah pusat perut ibu
- Rontgen
ANALISA DATA
Nama : Ny. A
Dx. Medis : GI P00000
No. | Pengelompokan data | Kemungkinan penyebab | Masalah |
1. 2. | DS: pasien mengatakan perutnya kontraksi (kenceng) sehingga terasa nyeri
DO:
- Nadi: 84x/menit - RR: 20x/menit - Suhu: 36, 5 derajat C
DO:
|
Adanya kontraksi Kurang pengetahuan | Gangguan rasa nyaman nyeri Cemas |
- Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya kontraksi ditandai dengan :
DO:
- Keadaan umum baik
- Tanda-tanda vital
- Nadi: 84x/menit
- RR: 20x/menit
- Suhu: 36, 5 derajat C
- Kesadaran: composmentis
- Wajah tampak menyeringai
- Skala nyeri 1-2 (nyeri ringan)
- Uk: 40-41minggu
- TFU: 33 cm (pertengahan antara processus xyphoideus – pusat)
- DJJ: (+) 140x/menit teratur
- Pembukaan: 3 cm
- Effacement: 50%
DS: pasien mengatakan cemas terhadap kehamilan pertamanya ini
DO:
- Pasien belum mengerti tentang keadaannya
- Pasien sering bertanya kepada petugas kesehatan
- Pasien terlihat gelisah
Nama : Ny. A No. RM : 535344
Diagnosa medis : GI P00000 inpartu
No. | Diagnosa keperawatan | Rencana | Tanda tangan | ||
Tujuan dan kriteria hasil | Intervensi | Rasional | |||
1. 2. | Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya kontraksi ditandai dengan :
DS: pasien mengatakan perutnya kontraksi (kenceng) sehingga terasa nyeri Do:
|
Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama 1X30 menit diharapkan gangguan rasa nyaman nyeri dapat berkurang,
dengan kriteria hasil:
|
|
1.agar pasien dan keluarganya kooperatif dengan petugas kesehatan
2. Untuk mengetahui perubahan keadaan pasien 3. agar pasien lebih memahami tentang keadaannya 4. untuk mengurangi rasa nyeri 5. untuk mengatasi masalah pasien
|
ttd ttd |
Nama : Ny. A No. RM: 535344
Diagnosa medis : GI P00000 inpartu
No. | No. Dx | Tanggal | Tindakan | Tanda tangan |
1. 2. | 1. 2. | 15 Nopember 2010 15 Nopember 2010 |
|
ttd ttd |
Nama : Ny. A No. RM: 535344
Diagnosa medis : GI P00000 inpartu
No. | No. Dx | Tanggal | Evaluasi | Tanda tangan |
1. 2. | 1. 2. | 15 Nopember 2010 15 Nopember 2010 | S : Pasien mengatakan nyerinya berkurang
O:
- RR: 20x/menit - S: 36,5 derajat C
P : Intervensi dilanjutkan (2, 3, 4 5) Pasien dirujuk ke VK S: Pasien mengatakan cemasnya berkurang O:
P: Intervensi dihentikan |
ttd ttd |
DAFTAR PUSTAKA
Bagian obstetri dan Ginekologi. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung. Elemen
Manjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I, Ed 3. Jakarta: Media Aesculapius.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1987. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan-Jakarta: EGC
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP dan Bekerja sama dengan Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi-POGI.
Cunningham, F. Garry, dkk. 2005. Obstetri William Vol. I. Jakarta : EGC.
Marry Hamilton, Persis. 1995. Dasar- dasar keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka.
___________________, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : Bina Pustaka.
Sastawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologis. Bambang : Elemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar