Kanker paru merupakan penyakit keganasan yang terjadi pada jaringan paru-paru.
Tahukah Anda ?
- Penyebab utama kematian pada kasus-kasus kanker adalah KANKER PARU (kanker paru berkontribusi pada 32% kematian pada pria & 25% pada wanita penderita kanker)
- 90% penderita kanker paru adalah perokok aktif atau mantan perokok
- Merokok satu pak per hari meningkatkan resiko kanker paru 10X lipat
- Merokok dua pak per hari meningkatkan resiko kanker 25X lipat
- Dari 180 ribu orang yang divonis kanker paru setiap tahunnya, 86% akan MENINGGAL dalam waktu 5 TAHUN sejak terdiagnosa (ini baru di Amerika saja).
Anatomi Paru Manusia
Paru-paru adalah organ berbentuk spons yang terdapat di dada. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus sedangkan paru-paru kiri memiliki 2 lobus, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Paru-paru kiri lebih kecil karena jantung membutuhkan ruang lebih pada sisi tubuh ini. Paru-paru membawa udara masuk dan keluar dari tubuh. Mereka mengambil oksigen dan menyingkirkan gas karbon dioksida (zat residu pernafasan).
Lapisan di sekitar paru-paru disebut pleura, membantu melindungi paru-paru dan memungkinkan mereka untuk bergerak saat bernafas. Batang tenggorokan (trakea) membawa udara ke dalam paru-paru. Trakea terbagi ke dalam tabung yang disebut bronkus, yang kemudian terbagi lagi menjadi cabang lebih kecil yang disebut bronkiol. Pada akhir dari cabang-cabang kecil inilah terdapat kantung udara kecil yang disebut alveoli.
Di bawah paru-paru, terdapat otot yang disebut diafragma yang memisahkan dada dari perut (abdomen). Bila Anda bernapas, diafragma bergerak naik dan turun, memaksa udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Jenis-Jenis Kanker Paru
Ada dua jenis utama kanker paru, yang berperilaku berbeda dan memerlukan penanganan berbeda. Mereka adalah:
- Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC), terbagi lagi
* Karsinoma squamosa: jenis ini adalah jenis kanker paru paling umum. Hal ini berkembang dalam sel yang menggarisi saluran udara. Jenis kanker ini seringkali disebabkan karena rokok.
* Adenokarsinoma: jenis ini berkembang dari sel-sel yang memproduksi lendir (dahak) pada permukaan saluran udara (airways). Jenis kanker ini lebih umum
* Karsinoma sel besar: Bentuk sel kanker ini dibawah mikroskop sesuai namanya: sel sel bundar besar. Sering disebut juga undifferentiated carcinoma
- Small Cell Lung Cancer (SCLC).
Lebih dari 80% kasus kanker paru merupakan jenis NSCLC.
Mesotheolima adalah jenis kanker yang menyerang mesothelium, yaitu membran tipis yang melapisi dada (pleura) dan abdomen (peritoneum). Kadang terjadi pada orang-orang yang terekspos dengan asbestos.
Penyebab Kanker Paru
Sebagaimana diketahui ASAP ROKOK adalah penyebab utama kanker paru (tipe karsinoma) karena mengandung lebih dari 4,000 zat kimia, dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun. Statistik membuktikan bahwa sekitar 90% penderita kanker paru adalah perokok aktif atau mantan perokok
Faktor Resiko Kanker Paru, meliputi:
- Laki-laki
- Usia lebih dari 40 tahun
- Pengguna tembakau (perokok putih, kretek atau cerutu)
- Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif), radon dan asbes
Gejala Kanker Paru
Seseorang yang termasuk golongan risiko tinggi (GRT) jika mempunyai keluhan napas seperti batuk, sesak napas, nyeri dada, sebaiknya segera meneriksakan diri ke dokter spesialis paru.
Tanda dan gejala kanker paru membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat diketahui dan seringkali dikacaukan dengan gejala sakit pada umumnya.
- Sesak nafas
- Batuk yang tidak kunjung sembuh (lebih dari 2 minggu)
- Bunyi menciut-ciut saat bernafas pada bukan penderita asma
- Batuk berdarah
- Perubahan warna pada dahak dan meningkatnya jumlah dahak
- Perubahan suara (menjadi serak) atau suara kasar saat bernafas
- Kelelahan kronis dan penurunan berat badan secara drastic
- Bengkak pada leher dan wajah
- Nyeri saat menarik nafas dalam-dalam
Bagaimana Kanker Paru Ditemukan
Seringkali kanker paru tidak menimbulkan gejala hingga mencapai tahap yang sudah sangat serius, karena itu maka biasanya kanker paru ditemukan secara tak sengaja pada saat pasien menjalankan tes skrining untuk pemeriksaan lainnya.
Sebuah metode X-ray baru yang disebut CT scan spiral cukup menjanjikan dalam menemukan kanker paru-paru awal pada perokok dan mantan perokok. Orang yang merokok harus diingat bahwa cara terbaik untuk menghindari kematian akibat kanker paru adalah BERHENTI merokok.
Bila dokter mencurigai Anda terkena kanker paru, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pengambilan sample sputum (ludah) untuk diteliti dibawah mikroskop; beberapa jenis kanker paru dapat terdeteksi melalui sputum.
Bilamana tidak ditemukan sel-sel kanker pada analisa sputum, dokter mungkin menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan tambahan seperti:
- X-ray atau CT scan thorax (dada).
- Bronkoskopi, yaitu teropong paru-paru.
- Biopsi jarum, yaitu pengambilan sample jaringan tumor paru untuk diteliti jenis tumornya oleh ahli patologi
- Bone scan, yaitu pemeriksaan tulang bila dokter mencurigai adanya penyebaran kanker ke tulang
- Mediastinoskopi, yaitu pengambilan sampel jaringan kelenjar getah bening untuk mendeteksi penyebaran kanker paru ke getah bening
- Pemeriksaan darah yang terkait dengan penanda tumor untuk kanker paru, seperti: PTH (untuk membedakan kanker paru dengan misalnya kanker pleura), CEA (bila kadar diatas 50, menunjukkan kanker paru stadium lanjut), CYFRA21-1 protein marker kanker paru)
Tahapan Kanker Paru
Tahapan perkembangan kanker paru dibedakan menjadi dua, yaitu perkembangan SCLC dan perkembangan NSCLC.
Tahap Perkembangan SCLC
- Tahap terbatas, yaitu kanker yang hanya ditemukan pada satu bagian paru-paru saja dan pada jaringan disekitarnya.
- Tahap ekstensif, yaitu kanker yang ditemukan pada jaringan dada di luar paru-paru tempat asalnya. Atau kanker ditemukan pada organ-organ tubuh yang jauh.
- Tahap tersembunyi merupakan tahap ditemukannya sel kanker pada dahak (sputum) pasien di dalam sampel air saat bronkoskopi, tetapi tidak terlihat adanya tumor di paru-paru.
- Stadium 0 merupakan tahap ditemukannya sel-sel kanker hanya pada lapisan terdalam paru-paru dan tidak bersifat invasif.
- Stadium I merupakan tahap kanker yang hanya ditemukan pada paru-paru dan belum menyebar ke kelenjar getah bening sekitarnya.
- Stadium II merupakan tahap kanker yang ditemukan pada paru-paru dan kelenjar getah bening di dekatnya.
- Stadium III merupakan tahap kanker yang telah menyebar ke daerah di sekitarnya, seperti dinding dada, diafragma, pembuluh besar atau kelenjar getah bening di sisi yang sama atau pun sisi berlawanan dari tumor tersebut.
- Stadium IV merupakan tahap kanker yang ditemukan lebih dari satu lobus paru-paru yang sama, atau di paru-paru yang lain. Sel-sel kanker telah menyebar juga ke organ tubuh lainnya, misalnya ke otak, kelenjar adrenalin, hati, dan tulang.
Pengobatan Kanker Paru
Pengobatan kanker paru-paru biasanya mempertimbangkan aspek riwayat pasien, stadium kanker, serta kondisi kesehatan umum pasien. Berikut ini akan dijelaskan beberapa pengobatan yang umumnya dilakukan pada penderita kanker paru-paru.
Pembedahan untuk Kanker Paru
Pembedahan dalam kanker paru-paru adalah tindakan pengangkatan jaringan tumor dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Tindakan pembedahan biasanya dilakukan untuk kanker yang belum menyebar hingga ke jaringan lain di luar paru-paru. Pembedahan biasanya hanya merupakan salah satu pilihan tindakan pengobatan pada NSCLC dan dibatasi pada satu bagian paru-paru hingga stadium IIIA.
Beberapa jenis pembedahan yang mungkin digunakan untuk mengobati NSCLC, antara lain:
- Pneumonectomy: seluruh paru-paru (kiri atau kanan) diangkat pada operasi ini
- Lobektomi: lobus paru-paru diangkat dalam operasi ini
- Segmentectomy atau reseksi baji: bagian dari suatu lobus diangkat dalam operasi ini
Ilustrasi pembedahan paru-paru (ada 3 ilustrasi)
Tindakan pembedahan memiliki angka kegagalan (death rate) sekitar 4,4% yang tergantung juga pada fungsi paru-paru pasien dan risiko lainnya.
Kadang pada kasus kanker paru stadium lanjut dimana banyaknya cairan terkumpul pada rongga dada (pleural effusion), dokter perlu membuat suatu lubang kecil pada dada untuk mengeluarkan cairan.
Efek samping pembedahan yang mungkin timbul sesudah operasi, antara lain bronchitis kronis (terutama pada mantan perokok aktif).
Radioterapi untuk Kanker Paru
Radiasi kadang-kadang digunakan sebagai pengobatan utama kanker paru-paru. Mungkin digunakan untuk orang yang tidak cukup sehat untuk menjalani operasi. Untuk pasien kanker lainnya, radiasi dilakukan untuk mengecilkan kankernya (dilakukan sebelum operasi).
Pada kasus kanker stadium lanjut, radiasi juga dapat digunakan untuk meredakan gejala seperti nyeri, perdarahan, dan kesulitan menelan.
Seringkali dilakukan terapi Fotodinamik (PDT) untuk mengobati kanker paru-paru yang dapat dioperasi. Dan berpotensi untuk mengobati tumor yang tersembunyi dan tidak terlihat pada pemeriksaan X—ray dada.
Efek samping radiasi, termasuk diantaranya: problem kulit, mual, muntah, dan kelelahan. Radiasi pada dada dapat juga menyebabkan kerusakan paru-paru dan kesulitan bernapas atau menelan.
Efek samping dari terapi radiasi pada (kanker paru yang telah menyebar ke) otak biasanya menjadi serius setelah1 atau 2 tahun pengobatan, yang mencakup: kehilangan memori, sakit kepala, masalah dengan pemikiran, dan kurang gairah seksual.
Kemoterapi untuk Kanker Paru
Penderita SCLC terutama diobati dengan kemoterapi dan radiasi karena tindakan pembedahan biasanya tidak berpengaruh besar terhadap survival (kelangsungan hidup).
Kemoterapi primer biasanya juga diberikan pada kasus NSCLC yang sudah bermetastasis (menyebar).
Penggunaan kombinasi obat-obatan kemoterapi pada jenis tumor yang diderita. Pada penderita NSCLC biasanya diobati dengan cisplatin atau carboplatin yang dikombinasikan dengan gemcitabine, paclitaxel, docetaxel, etoposide, atau vinorelbine. Sedangkan pada penderita SCLC, sering digunakan obat cisplatin dan etoposide. Ataupun dikombinasikan dengan carboplatin, gemcitabine, paclitaxel, vinorelbine, topotecan, dan irinotecan juga digunakan.
Target Terapi
Penerapan target terapi biasa dilakukan untuk pengobatan kanker paru-paru pada stadium 3 dan 4 yang tidak berespons pengobatan lain. Ada dua macam targeted therapy yang paling umum digunakan, yaitu.
- Erlotinib (Tarceva®)
Sel-sel kanker ditutupi oleh protein yang disebut EGFR (Epidermal Growth Factor Receptor) yang membantu sel-sel kanker untuk membelah. Tarceva bekerja dengan tidak mengizinkan EGFR untuk menginstruksikan sel-sel kanker untuk tumbuh. Tarceva dapat diberikan pada pasien NSCLC untuk memperpanjang harapan hidupnya. Boks
Tarceva bekerja lebih baik pada pasien bukan perokok atau wanita usia lebih muda (sebelum menopause). Dan mudah dikonsumsi setiap hari karena berbentuk pil.
- Bevacizumab (Avastin®)
Bevacizumad merupakan antibodi yang ditujukan untuk melawan protein untuk membantu sel tumor membentuk pembuluh darah baru. Obat ini mampu memperpanjang kelangsungan hidup pasien NSCLC stadium lanjut, dan biasanya diberikan sebagai kombinasi dengan kemoterapi kombinasi carboplatin & paclitaxel. Bevacizumab biasa diberikan melalui intravena infus dan umumnya memiliki efek samping berupa perdarahan pada paru-paru.
Pencegahan Kanker Paru
Cara utama untuk seseorang mengurangi risiko terkena kanker paru adalah berhenti merokok. Seseorang perokok yang telah berhasil berhenti 10 tahun lamanya berarti telah dapat menurunkan risiko 30 -50 persen untuk terkena kanker paru.
Usaha pencegahan kanker lainnya adalah dengan menjaga daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat (olahraga teratur, tidur cukup, hidup bebas stress serta pola makan sehat), dan makan suplemen secara teratur.
Baru-baru ini (Juni 2009) kita dikejutkan dengan hasil penelitian penelitian terkini yang memberikan adanya bukti-bukti yang kuat beta karotene (yang terkandung dalam kebanyakan multivitamin) dapat meningkatkan resiko terkena kanker paru.
Bila Anda seorang perokok aktif menahun, atau tergolong beresiko tinggi (GRT) terkena kanker, CURZERIF merupakan ramuan herbal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Curcuma Zedoaria (nama lain : Temu Putih, fung ngo suk) sendiri merupakan tanaman herbal yang memiliki khasiat sebagai agen detoksifikasi yaitu membersihkan racun dalam tubuh, melancarkan berkemih, membersihkan sistem pencernaan serta mengembalikan vitalitas tubuh yang hilang.