Sahabatku pUnkmore

Sahabatku pUnkmore
saHabat untuk sLamanya

Senin, 12 Desember 2011

Askep pada anak autis

PENGKAJIAN

Psikososial
  •  Menarik diri dan tidak responsif terhadap orang tua
  • Memiliki sikap menolak perubahan secara ekstrem
  • Keterikatan yang tidak pada tempatnya dengan objek
  • Perilaku menstimulasi diri
  • Pola tidur tidak teratur
  • Permainan stereotip
  • Perilaku destruktif terhadap diri sendiri dan orang lain
  • Tantrum yang sering
  • Peka terhadap suara-suara yang lembut bukan pada suatu pembicaraan
  • Kemampuan bertutur kata menurun
  • Menolak mengkonsumsi makanan yang tidak halus
Neurologis

  • Respons yang tidak sesuai terhadap stimulus
  • Refleks mengisap buruk
  • Tidak mampu menangis ketika lapar
Gastrointestinal

  • Penurunan nafsu makan
  • Penurunan berat badan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hambatan komunikasi yang berhubungan dengan kebingungan terhadap stimulus.

Hasil yang diharapkan :
Anak mengkomunikasikan kebutuhannya dengan menggunakan kata-kata atau gerakan tubuh yang sederhana, konkret; bayi dengan efektif dapat mengkomunikasikan kebutuhannya (keinginan akan makan, tidur, kenyamanan, dsb).

Intervensi : 
a.  Ketika berkomunikasi dengan anak, bicaralah dengan kalimat singkat yg terdiri atas 1 hingga 3 kata, dan ulangi perintah sesuai yang diperlukan. Minta anak untuk melihat kepada anda ketika anda berbicara dan pantau bahasa tubuhnya dengan cermat.
b. Gunakan irama, musik dan gerakan tubuh untuk membantu perkembangan komunikasi sampai anak dapat memahami bahasa.
c. Bantu anak mengenali hubungan antara sebab dan akibat dengan cara menyebutkan perasaannya yang khusus dan mengidentifikasi penyebab stimulus bagi mereka.
d. Ketika berkomunikasi dengan anak, bedakan kenyataan dengan fantasi, dalam pernyataan yang singkat dan jelas.
e. Sentuh dan gendong bayi, tetapi semampu yang dapat ditoleransi.

2. Risiko membahayakan diri sendiri atau orang lain yang berhubungan dengan rawat inap di rumah sakit

Hasil yang diharapkan :
Anak memperlihatkan penurunan kecenderungan melakukan kekerasan atau perilaku merusak diri sendiri, yang ditandai oleh frekuensi tantrum dan sikap agresi atau destruksi berkurang, serta peningkatan kemampuan mengatasi frustasi.

Intervensi :
a. Sediakan lingkungan kondusif dan sebanyak mungkin rutinitas sepanjang periode perawatan di rumah sakit
b. Lakukan intervensi keperawatan dalam sesi singkat dan sering. Dekati anak dengan sikap lembut, bersahabat, dan jelaskan apa yang anda akan lakukan dengan kalimat yang jelas dan sederhana. Apabila dibutuhkan, demonstrasikan prosedur kepada orang tua.
c. Gunakan restrain fisik selama prosedur ketika membutuhkannya, untuk memastikan keamanan anak dan untuk mengalihkan amarah dan frustasinya.
d. Gunakan teknik modifikasi perilaku yang tepat untuk menghargai perilaku positif dan menghukum perilaku yang negatif.
e. Ketika anak berperilaku destruktif, tanyakan apakah ia mencoba menyampaikan sesuatu.

3. Risiko Perubahan peran orang tua yang berhubungan dengan gangguan

Hasil yang diharapkan :
Orang tua mendemonstrasikan keterampilan peran menjadi orang tua yang tepat yang ditandai oleh ungkapan kekhawatiran mereka tentang kondisi anak dan mencari nasihat serta bantuan.

Intervensi :
a. Anjurkan orang tua untuk mengekspresikan perasaan dan kekhawatiran mereka.
b. Rujuk orang tua ke kelompok pendukung autisme setempat dan ke sekolah khusus jika diperlukan
c. Anjurkan orang tua untuk mengikuti konseling (bila ada).



Sumber :
Speer, K. M. (2008). Rencana Asuhan Keperawatan Pediatrik dengan Clinical Pathway. Jakarta : EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar