Dokumentasi Keperawatan
Pendokumentasian dilakukan setelah
pelaksanaan setiap tahap proses keperawatan keluarga dilakukan dan
disesuaikan urutan waktu.Adapun manfaat dari pendokumentasian
diantaranya sebagai alat komunikasi antar anggota tim kesehatan lainnya,
sebagai dokumen resmi dalam sistem pelayanan kesehatan, sebagai alat
pertanggung jawaban dan pertanggung gugatan asuhan keperawatan yang
diberikan pada pasien(Effendi, 1995).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pendokumentasian
menurut Potter dan Perry dalam Nur salam(2001), memberikan panduan
sebagai petunjuk cara pendokumentasian dengan benar yaitu :
1. Jangan menghapus dengan tipe -x atau mencoret
tulisan yang salah. Cara yang benar adalah dengan membuat satu garis
pada tulisan yang salah, tulis kata “salah” lalu diparaf kemudian tulis
catatan yang benar.
2. Jangan
menulis komentar yang bersifat mengkritik klien ataupun tenaga kesehatan
lain. Tulislah hanya uraian obyektif perilaku klien dan tindakan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
3. Koreksi kesalahan sesegera
mungkin.
4. Catat hanya fakta catatan harus akurat dan realible.
5. Jangan
biarkan pada catatan akhir perawat kosong.
6. Semua catatan
harus dapat dibaca, ditulis dengan tinta dan menggunakan bahasa yang
lugas.
7. Catat hanya untuk diri sendiri karena perawat
bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas informasi yang ditulisnya.
8. Hindari
penulisan yang bersifat umum. Tulisan harus lengkap, singkat, padat dan
obyektif.
9. Mulailah mencatat dokumentasi dengan waktu dan
diakhiri dengan tanda tangan.
Dengan demikian dokumentasi keperawatan harus bersifat
obyektif, akurat dan
menggambarkan keadaan klien serta apa yang terjadi pada diri klien. Sehingga
apabila diperlukan, dokumentasi ini dapat menunjukkan bahwa perawat telah
mencatat dengan benar dan tidak bertentangan dengan kebijakan atau peraturan
institusi pemberi pelayanan kesehatan
menggambarkan keadaan klien serta apa yang terjadi pada diri klien. Sehingga
apabila diperlukan, dokumentasi ini dapat menunjukkan bahwa perawat telah
mencatat dengan benar dan tidak bertentangan dengan kebijakan atau peraturan
institusi pemberi pelayanan kesehatan
Dokumentasi merupakan
pernyataan dari kejadian atau aktivitas yang otentik dengan
mempertahankan catatan-catatan yang tertulis. Manfaat dokumentasi
menurut Allen (1998) antara lain:
- Sebagai wahana komunikasi antar tim keperawatan dan dengan tim kesehatan lain
- Sebagai bagian yang permanen dari rekaman medik.
- Sebagian dokumen yang legal dan dapat diterima di pengadilan.
Tueng (1996) menambahkan, dengan:
- Untuk menghindari pemutarbalikan fakta.
- Untuk mencegah kehilangan informasi.
- Agar dapat dipelajari perawat lain.
Prinsip-prinsip dokumentasi
menurut AIlen (1998), yaitu:
- Tersedia format untuk dokumentasi.
- Dokumentasi dilakukan oleh orang yang melakukan tindakan atau mengobservasi langsung.
- Dokumentasi dibuat segera setelah melakukan tindakan.
- Catatan dibuat kronologis.
- Penulisan singkatan dilakukan secara umum.
- Mencantumkan tanggal, waktu tanda tangan, dan inisial penulis.
- Dokumentasi akurat, benar, komplit jelas, dapat dibaca dan ditulis dengan tinta.
- Tidak dibenarkan menghapus tulisan pada catatan menggunakan tip-ex. penghapus tinta atau bahan lainnya.
Sistem
pencatatan keperawatan dapat mempergunakan bermacam-macam tipe format
(Allen, 1998):
- Lembar pengkajian
Lembar
pengkajian dengan jelas menggambarkan data-data yang perlu dikurnpulkan,
perawat tinggal mengisi data sesuai dengan yang tercantum dalam lembar
pengkajian
- Catatan perawat berbentuk narasi
Deskripsi informasi klien dalam
bentuk naratif.
- Catatan bentuk SOAP
Pancatatan
SOAP digunakan dengan catatan medik yang berorientasi pada masalah
klien (Problem Oriented Medical Record) yang menggambarkan kemajuan
klien yang terus menerus ke arah resolusi masalah. Pencatatan SOAP
terdiri dari empat bagian, yaitu data subyektif, data obyektif, analisis
data dan rencana. Data subyektif ditulis dalam tanda kutip tentang
keluhan klien yang dicatat yaitu data yang dapat dilihat,didengar dan
dirasa oleh perawat; analisis dilakukan megintepretasikan data subyektif
dan obyektif, kemajuan kearah diagnosa keperawatan yang dicatat.
Planning dilakukan dengan mencatat rencana untuk mengatasi masalah yang
dianalisa.
- Catatan Fokus
Perawat mencatat masalah berfokus pada
masalah yang spesifik yang terdiri dari komponen diagnosa keperawatan,
data subyektif dan obyektif yang mendukung, tindakan keperawatan, respon
klien terhadap intervensi keperawatan dan penyuluhan.
- Grafik dan Flow sheet
pelayanan di rumah sakit dan puskesmas. Dokumentasi keperawatan dan kebidanan tidak hanya merupakan dokumen sah tapi juga instrumen untuk melindungi para pasien, perawat dan bidan secara sah; oleh karena itu, perawat/bidan diharapkan dapat bekerja sesuai dengan standar profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar