ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KELAINAN KATUP JANTUNG
Katup
merupakan pintu yang mengalirkan darah di dalam jantung antara atrium
dan ventrikrl serta antara ventrikel dan aorta/arteri pulmonalis.
Pergerakan membuka dan menutupnya pasif tergantung pada tekanan dari
atrium dan ventrikel jantung.
Beberapa katup (valvula):
1. Katup atrioventrikuler (katup antara atrium dan ventrikel)
a. Valvula trikuspidalis : antara atrium kanan dan ventrikel kanan
b. Valvula bikuspidalis: antara ventrikel kiri dengan atrium kiri
Kedua
katup tersebut memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium
ke ventrikel pada saat diastole ventrikel dan mencegah aliran balik
pada saat diastole ventrikel.
2. Katup semilunar (katup antara ventrikel dengan aorta/arteri pulmonalis):
a. Katup aorta
b. Katup pulmonal
Masing-masing
memiliki 3 daun katup yang simetris dan menonjol seperti corong yang
dikaitkan dengan cincin serabut. Pembukaan katup terjadi pada waktu
masing-masing ventrikel berkontraksi (tekanan ventrikel lebih tinggi
daripada tekanan yang ada dalam pembuluh darah arteri/aorta.
Hal
ini memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri
pulmonalis dan aorta selama systole ventrikel dan mencegah aliran
balik sewaktu ventrikel diastole. Dalam keadaan normal, luas permukaan
katup 4-6 cm.
PENYAKIT KATUP
Ada dua jenis penyakit katup yaitu:
1. Stenosis katup: katup menyempit, Katup menjadi lebih tebal sehingga menurunkan fleksibilitas katup
2.
Insufisiensi katup (regurgitasi): katup mengalami kekakuan akibat scar
dan retraksi sehingga tidak dapat menutup dengan sempurna.
MITRAL STENOSIS
yaitu
terhambatnya aliran darah dalam jantung akibat perubahan struktur
katup mitral yang menyebabkan tidak membukanya katup mitral secara
sempurna pada saat diastolic.
ETIOLOGI:
1. PENYAKIT JANTUNG REMATIK (99%)
2. Pembentukan thrombus, penumpukan kalsium, dan atrial mixoma.
Patofisiologi:
Perubahan yang terjadi pada mitral stenosis adalah:
1. Komisura saling melengket satu sama lain dan bentuk berubah
2. Cup daun katup menjadi lebih tebal membentuk jaringan fibrosis
3. Chordate tendinae menebal, memendek dan saling melekat
Tingkatan stenosis
1.
Sedang: bila luas pembukaan katup 1,5 – 2 cm. Sudah menimbulkan
perubahan hemodinamik. Aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri
dengan tekanan abnormal
2.
Berat: Bila luas pembukaan katup <= 1 cm. Darah mengalir dari
atrium kiri ke ventrikel kiri dengan tekanan yang tinggi, terjadi
peningkatan tekanan vena pulmonal tekanan onkotik terganggu terjadilah
edema paru.
Akibat lain: Darah yang dialirkan dari atrium ke ventrikel berkurang, deficit aliran darah ke aorta ----- gangguan hemodinamik
GEJALA KLINIK
1. Sesak saat aktivitas
2. Cepat lelah
3. Lemah
4. Palpitasi, keringat dingin
5. Batuk, pada kongesti vena ada orthopnea, hemoptisis, PND
6. Disfagia, tidak napsu makan
7. Kadang-kadang chest pain
8. Edema perifer (mulai terjadi gagal jantung kanan)
9. Cianosis
10. BJ Jantung 1 keras, murmur sistolik
11. kekuatan nadi melemah, takikardi
12. Gangguan pada EKG
Pemeriksaan penunjang
1. EKG
2. Echocardiography
3. Thoraks foto
Penatalaksanaan medis
1. Perbaikan katup/penggantian katup dengan mitral valve replacement (MVR)
2. Obat-obatan: antibiotic, digitalis, diuretic, antikoagulan, anti aritmia
3. Diet rendah garam
STENOSIS MITRAL
PENINGKATAN TEKANAN ATRIUM KIRI
VENA PULMONALIS DAN DILATASI ATRIUM
PENINGKATAN TEKANAN VENA ARTERI PULMONALIS
DILATASI VENTRIKEL KIRI PERUBAHAN TEKANAN ONKOTIK PLASMA HIPERTENSI PULMONAL
HIPERTROPI VENTRIKEL KIRI KONGESTI PARU EDEMA PARU
KEGAGALAN VENTRIKEL KIRI PEMBESARAN ATRIUM
DAN VENTRIKEL KANAN
GAGAL JANTUNG KIRI GAGAL JANTUNG KANAN
DISTENSI VENA JUGULARIS
ASCITES
EDEMA PERIFER
MITRAL INSUFISIENSI
Keadaan
dimana terjadi aliran darah balik (regurgitasi) dari ventrikel ke
atrium selama sistolik yang disebabkan oleh kebocoran katup mitral.
Insiden minsufisiensi mitral lebih sedikit daripada mitral stenosis
ETIOLOGI:
1. MITRAL INSUFISIENSI AKUT
a. Perforasi karena terjadi infeksi pada jantung
b. Rupture chordate tendinae
c. Ruptur muskulus papilaris, seiring dengan infark miokardium
2. MITRAL INSSUFISIENSI KRONIK
a. Penyakit jantung rematik (RHD)
b. Anomaly congenital
c. Endokarditis
d. Cardiomioplasty
Patofisiologi:
Katup
mengalami pemendekan, kekakuan, deformitas dan retraksi pada 1 atau 2
katup mitral, terjadilah pemendekan dan saling melekatnya chordate
tendinae dan otot papilaris. Selama periode systole, tekanan lebih
banyak di ventrikel kiri. Akibat penutupan yang tidak sempurna dari
katup mitral mengakibatkan darah kembali ke atrium kiri yang
mengakibatkan distensi pada vena pulmonal. Akibatnya atrium kiri akan
bekerja lebih keras untuk memompakan darah. Akibat kerja yang berlebihan
tersebut terjadilah dilatasi dan hipertropi atrium kiri. Peningkatan
atrium kiri dapat menyebabkan kongesti pulmonal dan memicu terjadinya
gagal jantung kanan.
GEJALA KLINIK:
Ssesak saat olahraga, aktivitas, stress, hamil
Lelah, pusing, palpitasi, suara serak/parau. Batuk
Hemoptisis (jarang), chest pain (jarang)
Sistolik murmur, BJ 1 melemah, JVP meningkat
Bunyi napas rhonkii, cyanosis, diaphoresis
Nadi melemah (bisa normal), irama tidak teratur
Tekanan darah normal/menurun
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. EKG
2. THORAKS FOTO
PENATALAKSANAAN
1. Non surgical:
a. Mengurangi aktivitas
b. Mengurani intake garam, diuretic
c. Pemberian digitalis
d. Pemberian vasodilator----mengurangi resistensi, pengosongan ventrikel kiri-----mengurangi regurgitasi
e. Anti koagulan -----mengurangi risiko emboli
f. Oksigen
2. Surgical: (pada mitral inssufisiensi berat)
Diagnose keperawatan
1. Penurunan curah jantung b.d. peningkatan tekanan atrium, kongesti vena
2. Gangguan perfusi jaringan b.d. terganggunya lairan darah arteri dan vena
3. Berlebihnya volume cairan b.d. retensi natrium dan air
4. Intoeransi aktivitas b.d. tidak adekuatnya suplai oksigen
5. Cemas b.d.perubahan status kesehatan, dampak hospitalisasi
STENOSIS TRIKUSPID
Penyebab
terbesar adalah penyakit jantung rematik (RHD). Biasanya tidak berdiri
sendiri tetapi umumnya bersama-sama dengan stenosis mitralis.
PATOFISIOLOGI
Darah dari atrium kanan sedikit tertahan karena penyempitan katup trikuspid
Atrium kanan akan menekan lebih kuat atrium kanan mengalami dilatasi dan hipertropi.
Curah jantung juga akan berkurang akibat adanya hambatan sirkulasi pada tingkat katup tricuspid.
GEJALA KLINIS
Peningkatan
tekanan atrium kanan akan diteruskan ke vena kava superior dan vena
cava inferior perasaan berdenyut pada leher, kepala juga adanya perasaan
perih diperut akibat adanya hepatomegali. Keadaaan curah jantung yang
rendah akan mengakibatkan mudah lelah, sesak napas dan gejala lain
seperti halnya stenosis mitral
PEMERIKSAAN DIAGNOSIS
1. Ecg
2. Thoraks foto
3. Echocardiography
4. Kateterisasi jantung
PENATALAKSANAAN
1. Kurangi Aktivitas fisik
2. Obat diuretic
3. Operasi valvotomy, tetapi paling baik tricuspid valve replacement (TVR)
INSUFISIENSI TRIKUSPID
Dapat terjadi atas dua sebab:
1.
Fungsional disebabkan dilatasi ventrikel kanan yang menyebabkan
dilatsi tricuspid yang akhirnya menyebabkan insufisiensi tricuspid.
Timbul sebagai akibat adanya decompensasio cordis kanan
2. Organic, disebabkan RHD dan atau kelainan congenital
PATOFISIOLOGI
Insufisiensi
Trikuspid Memungkinkan Adanya Darah Yang Kembali Ke Atrium Kanan Pada
Saat Ventrikel Sistolik Dan Pada Saat Ventrikel Diastolik Volume Darah
Yang Sampai Atrium Kanan Dan Ventrikel Kanan Mengalami Dilatasi Dan
Hipertropi
GEJALA:
Sama Dengan Stenosis Trikuspid
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. ECG
2. Echocardiography
3. Thoraks foto
4. Kateterisasi
PENATALAKSANAAN
KONSERVATIF
- ISTIRAHAT, PEMBATASAN AKTIVITAS FISIK
- OBAT-OBATAN: DIGITALIS, DIURETIK
OPERATIF
- VALVULOPLASTY BERSAMAAN PADA KATUP MITRAL YANG TIMBUL BERSAMA
- TVR BILA ADA KERUSAKAN OGANIK YANG BERAT
OLeh :
Uswatun Hasanah
10111546
OLeh :
Uswatun Hasanah
10111546
Tidak ada komentar:
Posting Komentar