kanker payudara dan solusinya
Hindari Gunakan BH terlalu Ketat
Kanker payudara merupakan penyebab kematian nomor 2 untuk perempuan di Indonesia. Padahal,kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang dapat dideteksi dini. Namun,tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah,menyebabkan tingginya tingkat stadium pasien kanker payudara di Indonesia.
Umumnya masyarakat masih enggan untuk membicarakan kesehatan payudara,apalagi melakukan pemeriksaan sendiri. Payudara sendiri terdiri dari 3 unsur,yaitu kelenjar susu,saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara yang mengikat kelenjar-kelenjar menjadi satu kesatuan. Keseluruhan payudara dibungkus oleh kulit payudara. Saluran kelenjar akan bermuara pada puting susu yang berada di tengah daerah kulit yang berwarna gelap (areola). Sedang kanker payudara merupakan keganasan yang berasal dari kelenjar dan jaringan penunjang payudara tidak termasuk kulit.
Gejala kanker payudara bisa diketahui dari adanya benjolan di payudara yang umumnya tidak nyeri,mula-mula kecil makin lama makin besar. Bisa juga keluar cairan yang tidak normal dari puting susu,cairan dapat berupa nanah,darah,cairan encer atau keluar susu pada ibu yang tidak hamil atau tidak menyusui. Bisa pula ditandai dengan perubahan bentuk dan besarnya payudara,kulit dan puting susu kemerahan,melekuk kedalam atau berkerut,bengkak (kulit kelihatan seperti kulit jeruk) timbul borok makin lama makin membesar dan dalam,berbau busuk dan mudah berdarah,kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak,bengkak (edema) pada lengan,dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh.
Penyebab pasti dari kanker payudara belum diketahui,tapi ada beberapa faktor resiko untuk terjadinya kanker payudara. Antara lain :
jika mendapat haid pertama pada umur kurang dari 10 tahun
mengalami mati haid (menopouse) setelah umur 50 tahun
tidak menikah
tidak pernah melahirkan anak
atau melahirkan anak pertama sesudah umur 35 tahun
Selain itu,bisa pula faktor resiko karena tidak pernah menyusui anak, pernah mengalami operasi payudara yang disebabkan oleh kelainan jinak atau tumor ganas payudara,diantara anggota keluarga ada yang menderita kanker,mengkonsumsi pil kontrasepsi oral jangka panjang waktu lama,pengguna terapi estrogen dan mengonsumsi lemak berlebih terutama pada masa menopouse.
Kanker payudara pada tahap awal tidak menimbulkan gejala apapun,namun bersamaan dengan berkembangnya penyakit akan timbul gejala yang menyebabkan perubahan pada payudara. Untuk itu perlu dilanjutkan,pemeriksaan secara berkala. Pemeriksaan tersebut dapat berupa pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) sebulan sekali setelah haid,bagi yang telah menopouse dilakukan pada tanggal tertenti yang mudah diingat setiap bulannya,pemeriksaan payudara oleh tenaga medis (dokter atau bidan),USG Mammae/USG payudara,serta mammography (mammografi).
Mammografi merupakan pemeriksaan radiologi menggunakan sinar X dosis rendah untuk mendeteksi kanker payudara sedini mungkin,bahkan sebelum adanya perubahan yang kelihatan ataupun benjolan yang dapat dirasakan pada payudara. Gambar diambil dari arah samping dan atas untuk masing-masing payudara. Adanya gambaran mikroklasifikasi mungkin merupakan tanda dini.
Mammografi dianggap alat yang paling efektif untuk deteksi dini,sebab dapat mendeteksi hampir 80-90% dari semua kasus kanker payudara. Mammografi menggambarkan dengan jelas perbedaan kepadatan suatu tumor dengan jaringan sekitarnya,sehingga kanker payudara ukuran kecil sekalipun dapat dideteksi. Pemeriksaan mammografi dianjurkan dilakukan untuk wanita yang berusia 40 tahun keatas. Atau juga jika saat melakukan Sadari ditemukan kelainan atau adanya keluhan. Sebaiknya pemeriksaan mammografi dilakukan berkala (1-2 tahun sekali)
Untuk mencegah serangan kanker payudara,pencegahan paling efektif adalah :dengan menjaga kesehatan dan melakukan deteksi dini. Sedang pencegahan lainnya misalnya dengan menghindari penggunaan BH yang terlalu ketat dalam waktu lama,hindari merokok dan mengkonsumsi alkohol,lakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan,jaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah dan sayuran segar.
Sebaiknya sering mengkonsumsi sari kedelai serta produk olahannya seperti tahu,tempe,dan susu kacang kedelai Sebab kedelai mengandung phyto estrogen yaitu genistein,yang bermanfaat mengurangi terjadinya kanker payudara. Konsumsi tahitian noni bioactive beverage /noni dari kepulauan Tahiti juga terbukti ampuh dalam mencegah dan mengobati kanker payudara, juga kanker yang lain,
konsumsi tahitian noni bioactive beverage secara rutin per hari sekitar 90 mL akan mampu menjadi penangkis dan penyembuh yang mujarab melawan kanker yang ganas!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar