Sahabatku pUnkmore

Sahabatku pUnkmore
saHabat untuk sLamanya

Minggu, 27 November 2011

Tahukah Anda Tentang Penyakit Berbahaya Pada Organ Reproduksi Wanita

KANKER SERVIKS

 Kanker leher rahim (serviks) merupakan kanker pembunuh perempuan no dua di dunia setelah kanker payudara.Di indonesia, kanker leher rahim bahkan menduduki peringkat pertama. Kanker serviks yang sudah memasuki stadium lanjut sering menyebabkan kematian dalam jangka relatif cepat. Serviks atau leher rahim/mulut rahim merupakan bagian ujung bawah rahim yang menonjol keliang sanggama (vagina). Kanker leher rahim berkembang secara bertahap, tetapi progresif.



Faktor Resiko/Penyebab

Ada beberapa faktor yang dapat meningakatkan resiko terjadi kanker serviks, antara lain adalah :

1. Hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda.

Faktor ini merupakan faktor resiko utama.semakin muda seorang perempuan melakukan hubungan seks, semakin besar resikonya untuk terkena kanker serviks.Berdasarkan peneletian para ahli, perempuan yang melakukan hubungan seks pada usia kurang dari 17 tahun mempunyai resiko 3 kali lebih besar dari pada yang menikah pada usia lebih dari 20 tahun.

2. Berganti-ganti Pasangan Seksual
Perilaku seksual berupa gonta-ganti pasangan seks akan meningkatkan penularan penyakit kelamin.penyakit yang ditularkan seperti infeksi human papilloma virus (HPV) telah terbukti dapat meningkatkan timbulnya kanker serviks, penis dan vulva. Resiko terkena kanker serviks menjadi 10 kali lipat pada perempuan yang mempunyai pasangan seksual 6 orang atau lebih. Disamping itu, virus herpes simpleks tipe-2 dapat menjadi faktor pendamping.

3. Merokok
Perempuan merokok memiliki resiko 2 kali lebih besar besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok.penelitian menunjukkan, lerndir serviks pada perempuan merokok mengandung nikotin dan zat-zat lainnya yang ada didalam rokok. Zat-zat tersebut akan menurunkan daya tahan serviks di samping itu merupakan ko-karsinogen infeksi virus.

4. Penggunaan Kontrasepsi Oral Jangka Panjang 
Menggunakan pil-pil pengontrol kelahiran untuk waktu yang lama (5 tahun atau lebih) dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim diantara wanita-wanita dengan infeksi HPV. 

5. Kehamilan Yang Sering / Terlalu Banyak Anak
Studi-studi menyarankan bahwa melahirkan banyak anak-anak dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim diantara wanita-wanita dengan infeksi HPV.

6. Penyakit Menular Seksual
Wanita-wanita yang telah mempunyai banyak mitra-mitra seksual mempunyai risiko yang lebih tinggi dari rata-rata mengembangkan kanker leher rahim. Juga, seorang wanita yang telah mempunyai hubungan seksual dengan seorang pria yang telah mempunyai banyak mitra-mitra seksual mungkin berisiko lebih tinggi mengembangkan kanker leher rahim. Pada kedua kasus-kasus, risiko mengembangkan kanker leher rahim lebih tinggi karena wanita-wanita ini mempunyai risiko infeksi HPV yang lebih tinggi dari rata-rata.

Kenali Tanda-tandanya

Pada fase prakanker, sering tidak ada gejala atau tanda-tanda pada stadium atau tingkat awal kanker. Namun, gejala kanker sreviks dapat ditemukan ketika kanker sudah pada tahap akhir,  berikut gejala-gejala kanker serviks yang timbul pada tahap akhir :
• Keputihan atau keluar cairan encer dari Vagina.
• Pendarahan setelah senggama yang kemudian berlanjut menjadi pendarahan yang abnormal.
• Timbulnya pendarahan setelah masa menopause.
• Pada fase invasif dapat keluar cairan berwarna kekuning-kuningan, berbau dan dapat bercampur dengan darah.
• Timbulnya gejala-gejala anemia bila terjadi pendarahan kronis.
• Timbulnya nyeri panggul (Pelvis) atau perut bagian bawah bila ada radang panggul.Bila nyeri berada didaerah pinggang kebawah,kemungkinan terjadi hidronefrosis.Selain itu,bisa juga timbul nyeri ditempat-tempat lainnya.
• Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gizi, edema kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah (recktum), terbentuknya fitsel vesikovagina atau rektovaginal,atau timbul gejala-gejala akibat metastasis jauh.


K I S T A
Kista merupakan suatu benjolan/tumor berisi cairan yang umumnya berbentuk seperti buah bertangkai. Cairan kista bisa kental seperti gel (mukus), bisa juga cair (serous). Isi cairan bisa berupa air, darah, nanah atau  cairan coklat kental.
Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa kista ovarium dapat terbentuk kapan saja, antara masa pubertas sampai menopause, bahkan selama kehamilan. 

Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.
 
Kista di ovarium* diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang ada di ovarium, yang tak bisa dikeluarkan. Akhirnya tertampung, dan makin lama makin besar.
Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium. Kista dapat bersifat jinak, dapat pula ganas.
*Ovarium adalah salah satu organ reproduksi pada wanita yang berfungsi menghasilkan ovum (sel telur). Tempat pematangan sel telur juga terjadi di bagian ovarium. Ovarium juga mensekresikan hormon–hormon penting, seperti estrogen dan progesteron yang berperan dalam pengaturan siklus menstruasi.

Faktor Resiko & Penyebab Kista :

Sebagian besar kista terbentuk karena perubahan kadar hormon (hormon pada hipotalamus, hipofise dan indung telur itu sendiri) yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel telur dari ovarium.
Faktor pemicu kista saat ini banyak sekali, di antaranya

1. Normalnya wanita memiliki keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron, namun dewasa ini banyak kasus dimana jumlah estrogen yang melebihi dari keseimbangan yang ada (disebut dominasi estrogen), dan ini bisa memudahkan tumbuhnya kista, mioma, dan kasus reproduksi lainnya.

2. Polusi Udara, Pencemaran udara akibat debu dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Asap kendaraan, misalnya, mengandung dioksin yang dapat memperlemah daya tahan tubuh, termasuk daya tahan seluruh selnya.

3. Keturunan, Kalau dalam satu keluarga ada kerabat dekat, seperti adik ibu, yang mengidap kista, mioma, endometriosis, maka anda mungkin mewarisi sifat yang sama.
4. Pola Makan, Makanan yang mengandung lemak tinggi pun bisa menjadi zat penyubur tumbuhnya kista. Itu terjadi karena adanya zat-zat lemak dalam makanan tersebut dapat dijadikan sumber estrogen jahat.

5. Kegemukan

Gejala Umum Kista
Kebanyakan wanita yang mempunyai kista ovarium tidak menimbulkan gejala. Gejala biasanya terjadi jika penderita telah mempunyai kista dalam waktu yang lama.
Gejala pada stadium awal umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik, yaitu berupa gangguan haid / menstruasi. Jika sudah membesar dan menekan rektum atau kandung kemih, dapat terjadi konstipasi atau sering berkemih. Dapat juga terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri spontan atau nyeri pada saat bersenggama, bahkan dapat terjadi pendarahan.

Pada stadium lanjut, gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya asites (penimbunan cairan dalam rongga perut) di dalam rongga perut, sehingga perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang air besar dan buang air kecil. Penumpukan cairan bisa juga terjadi pada rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada yang mengakibatkan penderita sangat merasa sesak nafas.


M Y O M

Myom adalah suatu tumor jinak pada rahim yang berasal dari otot rahim. Biasa disebut mioma atau myom atau tumor otot rahim. Tumor ini letaknya pada alat reproduksi wanita.

Asal mulanya penyakit mioma uteri berasal dari otot polos rahim. Beberapa teori menyebutkan pertumbuhan tumor ini disebabkan rangsangan hormon estrogen. Pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen lebih tinggi dibandingkan jaringan otot kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar pada usia reproduksi) dan biasanya berkurang ukurannya sesudah menopause (mengecil pada pascamenopause).

Sering kali tumor jinak rahim ke arah rongga ini membesar dan bertumbuh keluar dari mulut rahim. Tumor yang ada dalam rahim dapat tumbuh lebih dari satu, teraba seperti kenyal, bentuknya bulat dan berbenjol-benjol sesuai ukuran tumor. Beratnya bervariasi, mulai dari beberapa gram saja, namun bisa juga mencapai 5 kilogram atau lebih.

Gejala Umum Myom 
Mioma sangat umum terjadi pada wanita usia reproduktif. Sekitar 25% wanita usia 20 - 40 mempunyai mioma, makin tua umur makin besar kemungkinan mendapatkan mioma. Kebanyakan dari mereka tidak mengetahuinya karena tidak merasakan atau tidak menyadari gejalanya dan baru mengetahuinya ketika memeriksakan diri. (Sebagian penyakit ini ditemukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan panggul rutin).

Gejala yang timbul bergantung pada lokasi dan besarnya tumor, namun yang paling sering ditemukan adalah:
  • Perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid atau pun di luar masa haid. Bila perdarahan berlebihan akan menyebabkan anemia
  • Rasa nyeri karena tekanan tumor dan terputarnya tangkal tumor, serta adanya infeksi di dalam rahim.
  • Penekanan pada organ di sekitar tumor seperti kandung kemih, ureter, rektum atau organ rongga panggul lainnya, menimbulkan gangguan buang air besar dan buang air kecil, pelebaran pembuluh darah vena dalam panggul, gangguan ginjal karena pembengkakan tangkai tumor.
  • Gangguan sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran indung telur sehingga menghalangi pertemuan sperma dan telur
  • Pada bagian bawah perut dekat rahim terasa kenyal.
Pasangan suami istri sering kali sulit untuk punya anak (infertilitas) disebabkan gangguan pada tuba, gangguan implantasi pada endometrium, penyumbatan, dan sebagainya.


Mioma Uteri dapat mengganggu kehamilan dengan dampak berupa kelainan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir, kelemahan pada saat kontraksi rahim, pendarahan yang banyak setelah melahirkan dan gangguan pelepasan plasenta, bahkan bisa menyebabkan keguguran.




ENDOMETRIOSIS

Endometriosis adalah suatu penyakit dimana bercak-bercak jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim.

Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan organ perut.
Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium (indung telur) dan ligamen penyokong rahim.
Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran yang menghubungan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau lapisan rongga dada.
Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru.

Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan).  
Faktor lain yang meningkatkan resiko terjadinya endometriosis adalah memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia diatas 30 tahun dan kulit putih.

Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja.
Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim.

PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut:
  1. Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur)
    Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut.
  2. Teori sistem kekebalan
    Kelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim.
  3. Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis.
Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya.


Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada:


  • Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis




  • Siklus menstuasi 27 hari atau kurang




  • Menarke (menstruasi yang pertama) terjadi lebih awal




  • Menstruasi berlangsung selama 7 hari atau lebih




  • Orgasme ketika menstruasi.





  • GEJALA


    Endometriosis bisa menyebabkan:


  • Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul




  • Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi)




  • Kemandulan




  • Dispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).

    Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.

    Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk massa yang terisi darah (endometrioma).
    Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba.

    Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali. 






  • KEPUTIHAN

    Hampir sebagian besar wanita pernah mengalami keputihan, paling tidak kamu pernah mengalaminya sekali seumur hidup.  Kebanyakan wanita indonesia menganggap keputihan sebagai sesuatu yang lumrah terjadi pada wanita, semua ini tentu harus dilihat dulu gejala dan penyebabnya.

    Keputihan yang normal terlihat bening ,tidak berbau dan biasanya muncul beberapa saat sebelum atau sesudah menstruasi adalah wajar. Sementara keputihan yang tidak normal adalah berupa keluarnya cairan secara berlebihan dari yang ringan sampai berat misalnya keluar cairan kental ,berbau busuk yang tidak biasanya dan berwarna kuning sampai kehijauan. Pada kasus yang berat seringkali juga disertai dengan rasa gatal bahkan rasa panas pada vagina.

    Terjadinya KEPUTIHAN pada Vagina wanita dewasa terdapat bakteri baik yang disebut dengan Basil Doderlein. Dalam keadaan normal jumlah basil ini cukup dominan dan membuat lingkungan vagina bersifat asam sehingga vagina mempunyai daya proteksi yang cukup kuat. Disamping itu vagina juga mengeluarkan sejumlah cairan yang berguna untuk melindungi diri dari terhadap infeksi. 

    KEPUTIHAN yang NORMAL :
    Dapat terjadi pada masa ovulasi yaitu kurang lebih 12 - 14 hari setelah menstruasi, dalam keadaan terangsang atau birahi, dan dalam keadaan Stres/Emosional


    KEPUTIHAN yang TIDAK NORMAL :
    Seringkali terjadi karena infeksi jamur, bakteri atau parasit. Infeksi jamur biasanya dari golongan Candida atau Monilia akibat perubahan kadar hormon, gula darah atau rendahnya daya tahan tubuh. Dari golongan bakteri biasanya Hemofilus Vaginalis, bakteri ini jahat dan dapat ditularkan melalui hubungan kelamin. Infeksi Parasit biasanya adalah dari golongan TRIKOMONAS dan dapat ditularkan melalui hubungan kelamin.

    Selain oleh sebab-sebab yang disebutkan diatas keputihan abnormal juga dapat disebabkan oleh karena :
    Luka, penyakit keganasan misalnya tumor, benda asing akibat pemakaian tampon (pembalut) yang tidak berkualitas atau spiral dan Penyakit Hubungan Seksual (PHS).

    KOMPLIKASI :
    Bila penyakit keputihan ini tidak diobati secara tuntas, maka infeksi dapat merembet ke rongga rahim kemudian kesaluran telur dan sampai ke indung telur dan akhirnya ke dalam rongga Panggul. Tidak jarang wanita yang menderita keputihan yang kronik (bertahun-tahun) menjadi mandul..!!!


     KANKER PAYUDARA

     Bila pada suatu tempat di badan kita terdapat pertumbuhan sel-sel yang berlebihan, maka akan terjadi suatu benjolan atau tumor. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor yang ganas inilah yang disebut dengan kanker. Tumor ganas mempunyai sifat yang khas, yaitu dapat menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi tumor yang baru. Penyebaran ini disebut metastase. Kanker mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat, seperti kanker payudara.
     
    Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm pada waktu 8-12 tahun. Sel kanker tersebut diam pada kelenjar payudara. Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Kapan penyebaran itu berlangsung, kita tidak tahu. Sel kanker payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh kita selama bertahun-tahun tanpa kita ketahui, dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker.

    Perkembangan kanker :
     
    Stadium I 
    Besarnya tumor tidak lebih dari 2 - 2,25 cm, dan tidak terdapat penyebaran (metastase) pada kelenjar getah bening ketiak. Kemungkinan untuk sembuh 70%.
    Stadium II
    Tumor sudah lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase pada kelenjar getah bening di ketiak. Pada stadium ini, kemungkinan untuk sembuh hanya 30%-40% tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker. 
    Stadium III
    Tumor sudah cukup besar, sel kanker telah menyebar ke seluruh tubuh, dan kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit. Pengobatan payudara sudah tidak ada artinya lagi. Biasanya pengobatan hanya dilakukan penyinaran dan chemotherapie (pemberian obat yang dapat membunuh sel kanker). Kadang-kadang juga dilakukan operasi untuk mengangkat bagian payudara yang sudah parah.


    Penyebab dan Faktor Resiko
     
    Penyebab pasti kanker payudara tidak diketahui. Meskipun demikian, riset mengidentifikasi sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko pada individu tertentu, yang meliputi:
    • Keluarga yang memiliki riwayat penyakit serupa
    • Usia yang makin bertambah
    • Tidak memiliki anak
    • Kehamilan pertama pada usia di atas 30 tahun
    • Periode menstruasi yang lebih lama (menstruasi pertama lebih awal atau
    menopause lebih lambat)
    • Faktor hormonal (baik estrogen maupun androgen).

    Dari faktor risiko tersebut di atas, riwayat keluarga serta usia menjadi faktor terpenting. Riwayat keluarga yang pernah mengalami kanker payudara meningkatkan resiko berkembangnya penyakit ini. 
    Studi juga mengevaluasi peranan faktor gaya hidup dalam perkembangan kanker payudara yang meliputi pestisida, konsumsi alkohol, kegemukan, asupan lemak serta kurangnya olah fisik.


    OLeh Uswatun Hasanah
    10111546

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar