Swine Influenza (Flu Babi)
SWINE
INFLUENZA (FLU BABI) Swine Influenza (flu babi) adalah penyakit saluran
pernafasan akut pada babi yang disebabkan oleh virus influensa tipe A.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), secara umum
penyakit ini mirip influenza dengan gejala demam, batuk, pilek, sesak
nafas, nyeri tenggorokan, lesu, letih dan mungkin disertai mual, muntah
dan diare. Penyakit ini dengan sangat cepat menyebar ke dalam kelompok
ternak dalam waktu 1 minggu, umumnya penyakit ini dapat sembuh dengan
cepat kecuali bila terjadi komplikasi dengan bronchopneumonia (radang
paru-paru), akan berakibat pada kematian. Penyakit virus flu babi
pertama dikenal sejak tahun 1918, pada saat itu di dunia sedang terdapat
wabah penyakit influenza secara pandemik pada manusia yang menelan
korban sekitar 21 juta orang meninggal dunia. Kasus tersebut terjadi
pada akhir musim panas. Pada tahun yang sama dilaporkan terjadi wabah
penyakit epizootik pada babi di Amerika tengah bagian utara yang
mempunyai kesamaan gejala klinis dan patologi dengan influensa pada
manusia. Karena kejadian penyakit ini muncul bersamaan dengan kejadian
penyakit epidemik pada manusia, maka penyakit ini disebut flu pada babi.
PENYEBARAN PENYAKIT
Penyebaran
virus influenza dari babi ke babi dapat melalui kontak moncong babi,
melalui udara atau droplet. Faktor cuaca dan stres akan mempercepat
penularan. Virus tidak akan tahan lama di udara terbuka. Penyakit bisa
saja bertahan lama pada babi breeder atau babi anakan. Kekebalan
maternal dapat terlihat sampai 4 bulan tetapi mungkin tidak dapat
mencegah infeksi, kekebalan tersebut dapat menghalangi timbulnya
kekebalan aktif.
Transmisi inter spesies dapat terjadi, sub tipe H1N1 mempunyai kesanggupan menulari antara spesies terutama babi, bebek, kalkun dan manusia, demikian juga sub tipe H3N2 yang merupakan sub tipe lain dari influensa A. H1N1, H1N2 dan H3N2 merupakan ke 3 subtipe virus influenza yang umum ditemukan pada babi yang mewabah di Amerika Utara, tetapi pernah juga sub tipe H4N6 diisolasi dari babi yang terkena pneumonia di. Manusia dapat terkena penyakit influenza secara klinis dan menularkannya pada babi.
Transmisi inter spesies dapat terjadi, sub tipe H1N1 mempunyai kesanggupan menulari antara spesies terutama babi, bebek, kalkun dan manusia, demikian juga sub tipe H3N2 yang merupakan sub tipe lain dari influensa A. H1N1, H1N2 dan H3N2 merupakan ke 3 subtipe virus influenza yang umum ditemukan pada babi yang mewabah di Amerika Utara, tetapi pernah juga sub tipe H4N6 diisolasi dari babi yang terkena pneumonia di. Manusia dapat terkena penyakit influenza secara klinis dan menularkannya pada babi.
Flu
babi merupakan penyakit yang disebabkan virus influenza Famili
Orthomyxoviridae tipe A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan oleh
binatang, terutama babi, dan ada kemungkinan menular antarmanusia. Virus
ini erat kaitannya dengan penyebab swine influenza, equine influenza
dan avian influenza (fowl plaque). Ukuran virus tersebut berdiameter 80-
120 nm. Selain influenza A, terdapat influenza B dan C yang juga sudah
dapat diisolasi dari babi. Sedangkan 2 tipe virus influenza pada manusia
adalah tipe A dan B. Kedua tipe ini diketahui sangat progresif dalam
perubahan antigenik yang sangat dramatik sekali (antigenik shift).
Pergeseran antigenik tersebut sangat berhubungan dengan sifat penularan
secara pandemik dan keganasan penyakit. Hal ini dapat terjadi seperti
adanya genetic reassortment antara bangsa burung dan manusia. Ketiga
tipe virus yaitu influensa A, B, C adalah virus yang mempunyai bentuk
yang sama dibawah mikroskop elektron dan hanya berbeda dalam hal
kekebalannya saja. Ketiga tipe virus tersebut mempunyai RNA dengan sumbu
protein dan permukaan virionnya diselubungi oleh semacam paku yang
mengandung antigen haemagglutinin (H) dan enzim neuraminidase (N).
Peranan haemagglutinin adalah sebagai alat melekat virion pada sel dan menyebabkan terjadinya aglutinasi sel darah merah, sedangkan enzim neurominidase bertanggung jawab terhadap elusi, terlepasnya virus dari sel darah merah dan juga mempunyai peranan dalam melepaskan virus dari sel yang terinfeksi. Antibodi terhadap haemaglutinin berperan dalam mencegah infeksi ulang oleh virus yang mengandung haemaglutinin yang sama. Antibodi juga terbentuk terhadap antigen neurominidase, tetapi tidak berperan dalam pencegahan infeksi. Influensa babi yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh influensa A H1N1, sedangkan di banyak negara Eropa termasuk Inggris, Jepang dan Asia Tenggara disebabkan oleh influensa A H3N2. Banyak isolat babi H3N2 dari Eropa yang mempunyai hubungan antigenik sangat dekat dengan A/Port Chalmers/1/73 strain asal manusia. Peristiwa rekombinan dapat terjadi, seperti H1N2 yang dilaporkan di Jepang kemungkinan berasal dari rekombinasi H1N1 dan H3N2. Peristiwa semacam ini juga dilaporkan di Italy, Jepang, Hongaria, Cekoslowakia dan Perancis. BEVERIDGE (1977) melaporkan bahwa pada tahun 1935, WILSON MITH menemukan virus influenza yang dapat ditumbuhkan dengan cara menginokulasikannya pada telor ayam berembrio umur 10 hari. Setelah diuji dalam 2 hari, cairan alantoisnya mengandung virus sebanyak 10.000 juta (1010) partikel karena virus tersebut dapat menyebabkan aglutinasi sel darah merah, maka dari kejadian tersebut dikembangkan uji HA dan HI. Teknik ini kemudian digunakan sebagai cara yang termudah untuk digunakan di laboratorium. Setelah penemuan tersebut banyak para peneliti tertarik untuk mempelajari virus influenza. Oleh sebab itu, sekarang banyak ilmu pengetahuan mengenai virus influeza telah diungkapkan dibandingkan dengan virus lainnya yang menyerang manusia. Virus influenza selain dapat ditumbuhkan dalam telur berembrio juga dapat ditumbuhkan pada sejumlah biakan jaringan (sel lestari) seperti chicken embryo fibroblast (CEF), canine kidney (CK), Madin-Darby canine kidney (MDCK).
Peranan haemagglutinin adalah sebagai alat melekat virion pada sel dan menyebabkan terjadinya aglutinasi sel darah merah, sedangkan enzim neurominidase bertanggung jawab terhadap elusi, terlepasnya virus dari sel darah merah dan juga mempunyai peranan dalam melepaskan virus dari sel yang terinfeksi. Antibodi terhadap haemaglutinin berperan dalam mencegah infeksi ulang oleh virus yang mengandung haemaglutinin yang sama. Antibodi juga terbentuk terhadap antigen neurominidase, tetapi tidak berperan dalam pencegahan infeksi. Influensa babi yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh influensa A H1N1, sedangkan di banyak negara Eropa termasuk Inggris, Jepang dan Asia Tenggara disebabkan oleh influensa A H3N2. Banyak isolat babi H3N2 dari Eropa yang mempunyai hubungan antigenik sangat dekat dengan A/Port Chalmers/1/73 strain asal manusia. Peristiwa rekombinan dapat terjadi, seperti H1N2 yang dilaporkan di Jepang kemungkinan berasal dari rekombinasi H1N1 dan H3N2. Peristiwa semacam ini juga dilaporkan di Italy, Jepang, Hongaria, Cekoslowakia dan Perancis. BEVERIDGE (1977) melaporkan bahwa pada tahun 1935, WILSON MITH menemukan virus influenza yang dapat ditumbuhkan dengan cara menginokulasikannya pada telor ayam berembrio umur 10 hari. Setelah diuji dalam 2 hari, cairan alantoisnya mengandung virus sebanyak 10.000 juta (1010) partikel karena virus tersebut dapat menyebabkan aglutinasi sel darah merah, maka dari kejadian tersebut dikembangkan uji HA dan HI. Teknik ini kemudian digunakan sebagai cara yang termudah untuk digunakan di laboratorium. Setelah penemuan tersebut banyak para peneliti tertarik untuk mempelajari virus influenza. Oleh sebab itu, sekarang banyak ilmu pengetahuan mengenai virus influeza telah diungkapkan dibandingkan dengan virus lainnya yang menyerang manusia. Virus influenza selain dapat ditumbuhkan dalam telur berembrio juga dapat ditumbuhkan pada sejumlah biakan jaringan (sel lestari) seperti chicken embryo fibroblast (CEF), canine kidney (CK), Madin-Darby canine kidney (MDCK).
Cuci
tangan sesering mungkin dengan menggunakan sabun sanitizer berbahan
dasar alkohol, terutama jika bepergian di tempat umum. Hindari menyentuh
mata, hidung, mulut sebelum membersihkan tangan terlebih dahulu. Jika
batuk, tutup dengan tissue dan buang segera ke tempat sampah, dan cuci
tangan kembali.
Oleh :
Uswatun Hasanah
10111546
Oleh :
Uswatun Hasanah
10111546
Tidak ada komentar:
Posting Komentar